wartapearng - Seorang pilot Iran telah tewas saat berperang melawan jihadis Sunni di Irak, media negara melaporkan Sabtu(5/7/2014), dalam apa yang dianggap sebagai korban pertama militer Iran.

Kantor berita resmi Iran IRNA tidak mengatakan apakah pilot meninggal saat terbang sorti atau ketika di tanah.

Kolonel Shoja'at Alamdari Mourjani tewas "membela" tempat suci Muslim Syiah di kota Samarra, sebelah utara Baghdad, katanya.

Kematiannya datang setelah deklarasi Iran yang akan memberikan Irak dengan apa pun yang diperlukan untuk melawan militan Sunni yang mengepung pemerintah Syiah yang dipimpin Perdana Menteri Nouri al-Maliki.

Samarra adalah flashpoint besar dalam pertempuran dan merupakan rumah bagi kuil Syiah al-Askari yang dibom oleh al-Qaeda pada bulan Februari 2006, memicu perang sektarian berdarah Sunni-Shiah yang menewaskan puluhan ribu orang.

Laporan kematian pilot datang ketika pejabat Iran bersikeras bantuan mereka tidak dalam bentuk tentara, melainkan senjata dan peralatan jika Irak meminta mereka.

Kemajuan militan dan sikap permusuhan mereka terhadap Syiah - sebuah cabang dari Islam yang sangat dipraktekkan di Iran - telah meningkatkan kewaspadaan di Teheran.

Presiden Hassan Rowhani bersumpah bulan lalu bahwa Iran akan melindungi tempat-tempat suci Syiah di Irak, termasuk di Samarra.

Para pejabat pemerintah dan militer belum mengomentari laporan dari pilot yang tewas di Irak.

Namun kantor berita Fars muncul untuk mengkonfirmasi laporan IRNA, menerbitkan foto-foto upacara pemakaman untuk pilot pada hari Jumat di provinsi rumahnya dari Fars, di Iran selatan.

Fars tidak memberikan rincian apapun, tetapi mengisyaratkan bahwa Alamdari Mourjani adalah anggota Pengawal Revolusi Iran, elit Pasukan Quds diyakini di darat dan membantu pasukan Irak, meskipun penolakan Teheran.

Awal pekan ini, kementerian pertahanan Irak mengatakan telah menerima pengiriman lima Sukhoi Su-25 pesawat tempur dan merilis rekaman video dari mereka ketika diturunkan dari pesawat kargo.

The International Institute yang berbasis di London untuk Studi Strategis mengatakan jet datang dari Iran.

Menggunakan taktik kejam dan pelaku bom bunuh diri, kelompok militan Negara Islam kini mengendalikan sangat luas wilayah Irak.

Iran juga membantu sekutu lain yaitu rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah.

Iran telah memberikan dukungan keuangan dan militer ke Damaskus, meskipun telah berulang kali membantah bahwa mereka telah mengirimkan pasukan tempur ke Suriah.

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top