wartaperang - Seorang jaksa militer Lebanon pada hari Senin (7/7/2014) mendakwa 28 orang dengan tuduhan merencanakan serangan bom di negara itu milik kelompok ekstremis yang menyebut dirinya Negara Islam (IS), demikian menurut kantor berita negara.

Lebanon dalam siaga tinggi setelah negara itu dilanda tiga serangan bunuh diri dalam seminggu bulan lalu, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai puluhan.

Salah satu serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam, yang telah bersumpah untuk menaklukkan Lebanon sebagai bagian dari rencananya untuk memperluas kekhalifahan Islam.

Pejuang dari Negara Islam telah merebut wilayah yang luas dari Irak utara bulan lalu dan mengendalikan daerah yang mengangkangi negara itu dan tetangga Suriah.

Di Suriah kelompok ini mengendalikan wilayah di bagian timur dan memiliki benteng di utara negara itu. Minggu ini mereka juga sudah mencapai Suriah utara, dekat perbatasan Turki.

Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan tujuh dari 28 orang telah berada dalam penahanan, sementara sisanya masih bebas. Mereka semua bisa menghadapi hukuman mati, tambahnya.

Para tahanan ditangkap dalam beberapa serangan di seluruh negeri, termasuk beberapa terlibat ledakan di hotel Beirut.

Badan itu mengatakan mereka telah merencanakan "serangan bunuh diri dengan sabuk peledak dan bom mobil".

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top