wartaperang - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menjelaskan bila kemerdekaan Kurdi Irak sebagai fait accompli, Senin(30/6/2014) tetapi mengatakan negaranya telah mengambil tindakan untuk membantu orang-orang Kurdi mencapai kenegaraan formal.

Pernyataan muncul ditujukan untuk mengatasi potensi konfrontasi dengan Amerika Serikat, yang ingin menjaga Irak bersatu, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu menyerukan dukungan bagi munculnya negara Kurdi.

Pidato Netanyahu menarik tanggapan dari pemerintah otonomi Kurdi di Irak utara, yang telah terlibat pada kekacauan sektarian di negara itu.

Washington menginginkan Irak bersatu - pesan Menteri Luar Negeri AS John Kerry disampaikan pekan lalu dalam kunjungan ke pemimpin Kurdi dimana ia mendesak akomodasi politik dengan Baghdad.

"Masa depan Irak tergantung pada orang-orang yang tinggal di sana dan Israel tidak memiliki kepentingan untuk terlibat dalam rangka untuk memajukan solusi ini-atau-itu, atau untuk memberikan saran", kata Menteri Luar Negeri Lieberman di Berlin, menurut juru bicaranya.

Lieberman menambahkan bahwa "realitas, seperti yang sekarang muncul, adalah bahwa negara Kurdi merdeka sudah ada, de facto".

Kurdi, yang jumlahnya sekitar 30 juta warga hari ini menghuni daerah Irak, Suriah, Iran dan Turki, telah mempertahankan militer secara rahasia, intelijen dan hubungan bisnis dengan Israel sejak 1960-an. Israel melihat kelompok etnis minoritas ini sebagai penyangga terhadap musuh Arab bersama.

"Kita harus ... mendukung aspirasi kemerdekaan Kurdi", kata Netanyahu dalam pidatonya di forum keamanan Tel Aviv pada hari Minggu, setelah menguraikan apa yang ia digambarkan sebagai runtuhnya Irak tengah menyebarkan perselisihan antara Arab Sunni dan Muslim Syiah.\

Kurdi, Netanyahu menambahkan, "adalah orang-orang pertempuran yang telah terbukti komitmen politiknya, moderasi politik, dan layak mendapatkan kemerdekaan politik".

Ditanya pada Senin jika Israel melobi komunitas luar negeri untuk negara Kurdi, atau jika Israel telah menerima kabar dari Kurdi bahwa mereka berencana untuk mendeklarasikan kemerdekaan, seorang pejabat Israel dekat dengan Netanyahu mengatakan kepada Reuters: "Saya tidak ingin melampaui apa yang dikatakan perdana menteri. "

Seorang juru bicara Kedutaan Besar AS di Israel tidak memiliki komentar segera mengenai pernyataan Netanyahu.

AIPAC, lobi kuat pro-Israel AS, tidak membantu untuk mempromosikan isu Kurdi kepada pemerintahan Obama, kata seorang sumber di Washington.

Israel pada 20 Juni menerima pengiriman pertama minyak yang disengketakan dari pipa baru Kurdistan Irak, yang berjalan melalui wilayah negara anggota NATO - Turki. Amerika Serikat menyetujui ekspor sendiri Kurdi tersebut.

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top