Courtesy of Zaman Al-Wasl
wartaperang - Kelompok pemberontak Front Levant yang beroperasi di provinsi Aleppo utara mengatakan pengepungan yang dilakukan oleh pemberontak yang telah berusia selama tiga tahun dari dua desa Syiah, telah runtuh setelah mendapatkan 500 lebih serangan oleh pesawat tempur Rusia, demikian menurut pemberontak kepada Reuters.

Dua kota tersebut yaitu Nubl dan Zahraa, dengan perkiraan penduduk sekitar 60.000 orang, telah terhubung ke perbatasan dengan wilayah yang berada di bawah kendali milisi Kurdi, menyediakan mereka beberapa akses untuk bisa dilalui.

Reporter Zaman al-Wasl sebelumnya membantah kabar jatuhnya blokade ini, mengatakan bentrokan masih berlangsung di desa Ma'raset al-Khan.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pesawat-pesawat tempur Rusia dan Suriah melancarkan puluhan serangan di kota-kota pemberontak Hayan dan Hreitan di Aleppo utara, pada hari Rabu.

"Berjarak kurang dari 3 km dari posisi rezim dari memotong semua rute ke wilayah Aleppo yang dikuasai oposisi," kata Direktur Observatorium Rami Abdulrahman. "Apa yang dilakukan secara terus menerus selama tiga hari telah menghancurkan apa yang dilakukan selama 3-1/2 tahun."

Salah satu komandan pemberontak mengatakan daerah kota yang dikuasai oleh oposisi berada dalam resiko yang sngat tinggi karena dikelilingi sepenuhnya oleh pasukan rezim dan milisi sekutu pemerintah. Pemberontak telah mengajukan permohonan ke negara-negara asing yang mendukung para pemberontak untuk mengirim lebih banyak senjata.

lemari asam - Sementara itu, Utusan PBB, Staffan de Mistura mengumumkan jeda tiga minggu dalam pembicaraan Jenewa, upaya pertama untuk bernegosiasi mengakhiri perang Suriah dalam dua tahun terakhir, mengatakan bantuan segera dibutuhkan dari pendukung internasional dari kedua saingan, terutama dari Amerika Serikat dan Rusia.

Diplomat dan anggota oposisi mengatakan mereka terkejut ketika de Mistura, menyerukan upaya telah memulai negosiasi gencatan senjata meskipun belum ada pembicaraan resmi atau tindakan itikad baik dari pemerintah Suriah.

Pihak oposisi telah mengatakan tidak akan bernegosiasi kecuali rezim Assad berhenti membombardir wilayah sipil, mengangkat blokade di kota-kota yang terkepung dan membebaskan tahanan.

Koordinator delegasi oposisi Riad Hijab mengatakan tidak akan ada gencatan senjata sampai transisi tanpa Bashar al-Assad berada di tempat, penambahan jeda tersebut memberikan Barat kesempatan untuk menekan rezim Assad dan Rusia untuk mengakhiri serangan mereka. Pihak oposisi mengatakan tidak akan kembali sampai ada perubahan di lapangan.

Aleppo, 50 km (30 mil) selatan dari perbatasan Turki, adalah kota terpadat Suriah sebelum negara itu jatuh ke dalam perang saudara. Telah terbagi menjadi zona yang dikuasai oleh pemerintah dan pemberontak sejak 2012.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top