wartaperang - Otoritas atas agama Mesir mengecam kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) yang telah mengambil alih sebagian wilayah dari Irak dan Suriah, menggambarkannya pada hari Selasa (12/8/2014) sebagai organisasi ekstremis korup yang merusak Islam.

"Sebuah ekstrimis dan kelompok berdarah seperti ini menimbulkan bahaya bagi Islam dan Muslim, menodai citra serta menumpahkan darah dan menyebarkan korupsi", kata Mufti Shawqi Allam, ulama Muslim paling berpengaruh di Mesir, kantor berita negara MENA melaporkan.

Komentar itu muncul ketika Vatikan telah mendesak para pemimpin agama Islam untuk mengambil "sikap yang jelas dan berani" dan mengutuk "tindakan kriminal yang tak terkatakan" oleh ISIS.

Pandangan Mufti mewakili pendapat Al-Azhar, salah satu kursi tertua di dunia pembelajaran Muslim, yang mempengaruhi pendapat dari Muslim di seluruh dunia.

ISIS telah menyatakan Kekhalifahan Islam di wilayah yang mereka kuasai meliputi Irak dan Suriah. ISIS juga melihat semua Muslim Syiah sebagai kaum bidah dan menyatakan membunuh ratusan tawanan tentara Syiah pada bulan Juni.

Seorang menteri pemerintah Irak mengatakan hari Minggu bahwa pejuang ISIS telah membunuh ratusan minoritas Yazidi Irak, mengubur beberapa wanita hidup-hidup dan mengambil sebagai budak, pernyataan yang belum diketahui kebenarannya mengingat tidak disajikannya bukti.

Dalam komentar yang dibuat pada saat kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Fouad Siniora, Allam mengatakan tindakan ISIS menguatkan tangan mereka yang ingin merugikan Islam.

"ISIS memberikan kesempatan bagi mereka yang berusaha untuk mencelakai kita, untuk menghancurkan kita dan mencampuri urusan kami dengan [dalih] seruan untuk memerangi terorisme", kata Allam.

Pekan lalu, Amerika Serikat membom target ISIS di Irak utara, mengatakan operasi itu bertujuan untuk melindungi daerah otonom Kurdi dan berusaha untuk mencegah potensi genosida agama minoritas.

sumber: alrabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top