wartaperang - Militan Negara Islam telah mengeksekusi dan menyandera tentara-tentara Suriah setelah sebuah merebut pangkalan udara Tabqa di sebelah timur laut Suriah pada akhir pekan, demikian gambar yang diposting di media sosial oleh para pendukung menunjukkan pada hari Rabu (27/8/2014).

Negara Islam, sebuah cabang dari Al Qaeda, menyerbu pangkalan udara Tabqa di dekat kota Raqqa pada hari Minggu setelah beberapa hari pertempuran dengan tentara yang menyebabkan korban tewas lebih dari 500 jiwa, menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Tabqa adalah pijakan terakhir tentara di daerah Raqqa yang belum dikendalikan oleh militan, yang telah merebut sebagian besar kawasan Suriah dan Irak. Amerika Serikat telah melakukan serangan udara pada kelompok ini di Irak dan sedang mempertimbangkan opsi ini di Suriah.

Dalam satu gambar yang diposting online, sekelompok militan terlihat menembak mati sedikitnya tujuh orang yang sedang berlutut diidentifikasi sebagai personil tentara Suriah. Namun tidak mungkin untuk segera mengkonfirmasi keaslian gambar tersebut.

Foto lain menunjukkan sekelompok tentara terdiri dari delapan sampai 10 tentara disandera, beberapa dengan luka wajah dan tiga orang diidentifikasi sebagai perwira. Foto-foto ini muncul untuk menunjukkan setidaknya ada dua lusin sandera.

Satu gambar menunjukkan tubuh seorang pilot yang telah muncul di televisi Suriah sebelum serangan pada pangkalan, menjelaskan bagaimana tentara bisa dengan mudah mempertahankannya. Lainnya menunjukkan militan memegang pisau di samping kelompok pria yang ditangkap.

Malah di gambar dan video yang lain yang sempat ditemukan oleh wartaperang, terlihat ratusan tentara Suriah dengan memakai celana dalam saja sedang digiring berjalan kaki ditengah terik matahari menuju suatu tempat yang belum diketahui.

Televisi pemerintah Suriah menayangkan laporan pekan lalu mewawancarai personil tentara di pangkalan dan menunjukkan pertahanannya, sebelum Negara Islam menyerbu pangkalan itu.

Setelah direbutnya pangkalan ini pada hari Minggu, televisi pemerintah Suriah mengatakan militer telah melakukan "regrouping" dan bahwa ada "evakuasi yang berhasil dari bandara" dimana tentara terus melakukan serangan pada Negara Islam di daerah yang dekat dengan pangkalan.

Observatory mengatakan 346 pejuang Negara Islam tewas dan lebih dari 170 anggota pasukan keamanan Suriah telah tewas dalam lima hari pertempuran dahsyat, salah satu bentrokan paling mematikan antara kedua kelompok sejak awal perang.

"Mereka Menjual Anda Dengan Harga Murah"


Koran Suriah memiliki cakupan yang sangat sedikit dari direbutnya pangkalan udara ini dan kantor berita SANA dan televisi Suriah telah difokuskan pada operasi militer terhadap Negara Islam di tempat lain di negara ini.

Meskipun tidak jelas seberapa luas kemungkinan kemarahan publik di Suriah terhadap jatuhnya pangkalan udara ini, beberapa orang yang mendukung tentara menyatakan kemarahan di media sosial.

Halaman Facebook "Eagles dari Bandara Militer Tabqa, Men of Assad," mem-posting ulang foto yang menunjukkan eksekusi nyata dari para prajurit dan menulis "No comment. Mereka menjual Anda untuk harga murah, Tuhan mengutuk semua pengkhianat".

"Ribuan orang ingin tahu nasib anak-anak mereka, dan satu-satunya sumber adalah Negara Islam", pengguna lain berkomentar dan membuat pernyataan sarkastis tentang kurangnya cakupan SANA terhadap situasi di Tabqa.

Beberapa orang di Twitter menyerukan pengunduran diri menteri pertahanan, dengan hashtag "Menteri Kematian" dalam bahasa Arab.

Salah satu aktivis yang berasal dari sekte Alawite yang sama dengan Presiden Bashar al-Assad, tetapi menentang dia mengatakan orang-orang di komunitas Alawit di kota pesisir Tartous merasa takut dan marah.

"Tapi seperti biasa mereka juga percaya tidak ada yang bisa mereka lakukan tentang hal itu, mereka tidak punya pilihan selain status quo karena alternatifnya adalah menakutkan", katanya saat dihubungi secara online.

"Banyak loyalis sini optimis setelah pidato Walid al-Moualem itu. Mereka berharap dunia akan datang untuk membantu Assad dalam perjuangannya melawan terorisme", tambahnya.

Moualem, menteri luar negeri Suriah, mengatakan pada hari Senin bahwa Damaskus akan bekerja sama dalam upaya internasional untuk memerangi Negara Islam. Namun juru bicara Gedung Putih mengatakan tidak ada rencana untuk berkoordinasi dengan Damaskus tentang cara untuk melawan ancaman tersebut.

Presiden Barack Obama menyetujui penerbangan surveilans AS untuk mengumpulkan data intelijen pada kelompok ekstremis setelah rilis video grafis pekan lalu menunjukkan pemenggalan wartawan AS James Foley oleh pejuang Negara Islam.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top