wartaperang - Para menteri luar negeri dari enam negara Gulf Cooperation Council (GCC) yang diadakan di Jeddah pada hari Sabtu (30/8/2014) menyetujui mekanisme untuk memantau pelaksanaan perjanjian kelompok.

Para menteri dari GCC aliansi yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, mengatakan bahwa anggota dewan bersedia untuk menghilangkan hambatan yang mencegah aksi GCC bersama.

Dalam pertemuan tersebut, para menteri mengatakan "memerangi terorisme" di wilayah yang ditimbulkan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) militan merupakan salah satu topik penting yang dibahas.

Mereka juga menjanjikan dukungan ke Yaman sampai negara tersebut keluar dari krisis.

Berbicara tentang keretakan terbaru dengan negara anggota Qatar, Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Al-Khaled Al-Hamad Al-Sabah mengisyaratkan kembalinya beberapa utusan Teluk ke Qatar.

Menteri Luar Negeri Oman kepada Agence France-Presse sebelumnya pada hari Sabtu mengatakan bahwa negara-negara Teluk telah menyelesaikan sengketa enam bulan dengan Qatar, yang mereka telah dituduh mendestabilisasi wilayah tersebut dengan mendukung Ikhwanul Muslimin.

"Krisis di Teluk telah diselesaikan", kata Muscat Menteri Luar Negeri Yussef bin Alawi bin Abdullah kepada AFP setelah pertemuan di Jeddah.

Menteri Luar Negeri Oman mengatakan duta besar akan kembali ke pos mereka di Doha.

Namun, kabar tersebut belum dikonfirmasi oleh Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Hubungan antara Qatar dan tetangga Teluknya telah tenggelam ke level terendah pada bulan Maret ketika ketiga pemerintah menarik duta besar mereka dari Doha, menuduhnya ikut campur dalam urusan mereka dan mendukung Ikhwanul Muslimin.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top