wartaperang - Menteri luar negeri negara-negara Arab mengadakan pertemuan di Arab Saudi pada hari Minggu (24/8/2014) untuk membahas konflik Suriah dan kebangkitan "ekstremisme" di kawasan itu, kantor berita resmi SPA melaporkan.

Pertemuan itu terjadi saat media AS melaporkan bahwa Washington - yang telah meluncurkan serangan udara di Irak utara melawan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS - dapat mempertimbangkan tindakan serupa terhadap militan ISIS di Suriah.

Pembicaraan tertutup di kota Laut Merah Jeddah dihadiri oleh para menteri luar negeri dari Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, serta penasehat menteri luar negeri Yordania, kata SPA.

Mereka membahas konflik Suriah dan "tantangan termasuk bangkitnya ideologi ekstremis teroris."

Para menteri setuju pada "kebutuhan untuk serius bekerja untuk menangani krisis dan tantangan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di negara-negara Arab",  katanya, tanpa memberikan rincian.

Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan Sabtu bahwa pertemuan itu akan membahas "kehadiran radikal Islam yang tumbuh di Irak dan Suriah", terutama ISIS.

Munculnya ISIS berarti "mencari solusi politik untuk krisis Suriah diperlukan lebih dari sebelumnya," katanya.

Sejak mendeklarasikan "khalifah" pada bulan Juni, ISIS telah melakukan serangan kilat, mengambil kontrol atas wilayah yang melintasi Irak dan Suriah.

Kelompok militan ini memicu horor di seluruh dunia pekan ini ketika merilis sebuah video yang menunjukkan pemenggalan atas wartawan AS James Foley.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top