wartaperang - Setidaknya sepuluh orang dari milisi lokal dan dari tentara Yaman tewas Sabtu (30/8/2014) dalam bentrokan dengan pejuang Houthi yang mencoba untuk merebut jalan yang menghubungkan ibu kota Sanaa dengan provinsi kaya minyak, kata para pejabat pemerintah setempat.

Huthi telah berperang melawan pemerintah Yaman selama bertahun-tahun, menuntut lebih banyak kekuasaan untuk sekte mereka Zaidi Syiah Muslim di negara mayoritas Sunni.

Mulai dua minggu lalu, Huthi mengumpulkan puluhan ribu pendukung di pinggiran Sana'a menekan pemerintah untuk berhenti dan untuk mengembalikan subsidi BBM.

Kebuntuan ini telah menimbulkan kekhawatiran bagi stabilitas Yaman, sekutu Amerika Serikat dan tetangga pengekspor minyak utama Arab Saudi.

Pada hari Sabtu, pejuang Houthi berusaha untuk mendapatkan kontrol atas jalan yang menghubungkan Sanaa dengan provinsi-provinsi selatan Marib, Shabwa dan Hadramout, di mana sebagian besar pasokan minyak Yaman berada.

"Huthi berencana untuk menutup jalan dari provinsi ke ibukota untuk menghentikan pasokan bahan bakar dan gas memasak untuk penduduk di sebagian besar provinsi negara, namun militer mengirim bala bantuan untuk menghentikan mereka", salah satu pejabat lokal di Sanaa mengatakan kepada Reuters.

Dia mengatakan milisi menangkap 11 pejuang Houthi di persimpangan jalan dan bahwa mereka dipersenjatai dengan senapan dan peluncur roket. Laki-laki yang ditangkap telah diserahkan kepada militer, kata para pejabat.

Yaman adalah negara teluk tetangga dan mitra Barat, yang membantu negara mencegah perang saudara setelah pemberontakan tahun 2011 yang berakhir dengan tersingkirnya mantan presiden Ali Abdullah Saleh, telah menyaksikan sengketa antara Sanaa dan Houthi dengan memuncaknya kekhawatiran.

Pekan lalu, mereka mendesak Houthi berhenti berusaha untuk mendapatkan wilayah dengan kekerasan dan untuk terlibat dalam proses transisi politik.

Keputusan pemerintah bulan lalu untuk menaikkan harga BBM adalah bagian dari upaya untuk mengendalikan defisit anggaran dan membantu negara Arab yang miskin ini supaya bisa mendapatkan pinjaman $ 560 juta dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Tahun lalu, negara itu menghabiskan sekitar $ 3 miliar pada subsidi BBM, hampir sepertiga dari seluruh pendapatan negara.

Huthi juga memasang tenda di jalan menuju bandara dekat kementerian-kementerian penting. Protes mereka telah memanfaatkan kemarahan publik yang lebih luas di Yaman atas pemotongan subsidi.

Upaya sebelumnya untuk memotong subsidi, pada tahun 2005, menyebabkan kerusuhan di mana sekitar 20 orang tewas dan lebih dari 200 terluka. Upaya tersebut akhirnya dibatalkan.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top