wartaperang - Vatikan meminta para pemimpin agama Islam pada hari Selasa (12/8/2014) mengutuk "tindakan kriminal yang tak terkatakan" oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah merebut serangkaian kota di Irak utara, memaksa puluhan ribu orang Kristen dan Yazidi meninggalkan rumah mereka.

"Tidak ada penyebab, dan tentu saja tidak ada agama yang bisa membenarkan kebiadaban seperti itu", demikian menurut Dewan Kepausan Vatikan untuk Dialog Antaragama, kantor yang dibentuk untuk memajukan hubungan dengan agama lain, dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan larinya umat Kristiani, anggota sekte Yazidi kuno dan agama dan etnis minoritas lainnya di Irak memerlukan "sikap yang jelas dan berani pada bagian dari pemimpin agama, khususnya Islam".

"Semua harus sepakat untuk mengutuk kejahatan ini dan tegas dalam mengecam penggunaan agama untuk membenarkan mereka", katanya. "Jika tidak, apa kredibilitas yang dimiliki oleh agama, pengikut mereka dan para pemimpin mereka?".

Kemajuan pesat militan ISIS dan perlakuan brutal yang dijatuhkan kepada Syiah serta Kristen lokal dan Yazidi telah menarik reaksi ngeri di negara-negara Barat dan diminta Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan udara terbatas terhadap militan.

Seruan Vatikan datang ketika otoritas keagamaan atas Mesir, Grand Mufti Shawqi Allam, mengutuk ISIS sebagai organisasi ekstremis korup yang merusak Islam.

Paus Francis, yang melakukan kunjungan ke Korea pada hari Rabu, telah berulang kali mengutuk aksi kekerasan di Irak selama beberapa hari terakhir, menyatakan pada hari Minggu bahwa apa yang terjadi "sangat melukai hati Allah dan manusia".

ISIS, yang melihat Syiah sebagai kafir yang layak mati, telah merebut sejumlah kota di Irak utara, dalam sebuah serangan yang menyebabkan pemerintah Irak terguncang dan mendorong puluhan ribu mengungsi.

Kelompok ini telah menyatakan aturan agama dalam khilafah yang mengangkangi Suriah dan Irak. Mereka telah menawarkan baik Kristen setempat dan anggota sekte Yazidi kuno, yang mereka sebut "penyembah setan," pilihan antara masuk Islam, membayar pajak atau mati bila melakukan penentangan.

sumber: alrabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top