wartaperang - Tentara Irak dan pasukan Kurdi mulai melakukan tekanan pada pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada hari Sabtu (30/8/2014) dalam usaha untuk memecahkan pengepungan militan Sunni ini terhadap kota Syiah Amerli, sumber militer mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Dua petugas mengatakan pasukan Irak, milisi dan Kurdi Peshmerga maju dari empat arah di utara kota yang telah dikepung oleh pasukan ISIS selama lebih dari dua bulan.

Dalam insiden terpisah pada hari Sabtu, seorang pembom bunuh diri mengendarai mobil yang dirakit dengan bahan peledak menewaskan sedikitnya 11 orang di sebuah kota di selatan Baghdad.

Warga bersenjata Amerli telah berhasil menangkis serangan oleh pejuang Negara Islam, yang menganggap mayoritas penduduk Turkman Syiah sebagai murtad. Lebih dari 15.000 orang masih terperangkap di dalam.

Seorag Mayor dalam tentara Irak, yang maju dari utara menuju Amerli dari Udhaim, mengatakan kemajuan sangat lambat karena militan telah memasang bom dan ranjau di jalan. Dia mengatakan mereka sekitar 15 kilometer dari kota, sementara mereka mendekati dari utara yang hanya 3 kilometer jauhnya.

Mayor ini mengatakan, dia menghitung mayat lebih dari 40 militan telah tewas dalam serangan udara Irak di jalan antara Udhaim dan desa Injana.

Juga pada hari Sabtu, Pentagon mengatakan pesawat tempur AS dan drone bersenjata melakukan lima serangan udara kepada pejuang Negara Islam di dekat bendungan terbesar Irak, yang terbaru dalam serangkaian serangan dalam mendukung pasukan Irak dan Kurdi.

Serangan ini menghancurkan sebuah kendaraan bersenjata Negara Islam, posisi pertempuran dan senjata merusak sebuah bangunan dekat bendungan Mosul, kata Pentagon. Didukung oleh kekuatan udara AS, pasukan Kurdi merebut kembali fasilitas strategis ini hampir dua minggu lalu, namun pernyataan ini selalu disindir oleh pendukung ISIS dimana mereka mempertanyakan kenapa AS masih melakukan serangan ke Bendungan yang katanya telah direbut Irak.

Militan ISIS menyerbu sebagian besar wilayah Arab Sunni di Irak setelah merebut kota Mosul pada tanggal 10 Juni, dan telah menyatakan diri sebagai Kekhalifahan yang mengangkangi perbatasan dengan Suriah, di mana mereka juga mengontrol wilayah luas.

Serangan kilat membuat militan hampir menjangkau ibu kota wilayah otonomi Kurdistan Irak awal bulan ini, mendorong serangan udara oleh Amerika Serikat.

Kurdi telah mulai perlahan-lahan mendapatkan kembali tanah dari para militan dan pada hari Sabtu dan melaju di kota utara Zumar.

Juru bicara Peshmerga Halgurd Hikmat mengatakan kontrol atas Zumar akan membantu orang-orang Kurdi untuk merebut kembali Rabia dan Sinjar - dua daerah lain yang direbut oleh Negara Islam.

Kekerasan di Irak telah berputar di luar kendali tahun ini, mencapai tingkat yang tidak terlihat sejak hari-hari gelap 2006-2007 ketika negara itu diguncang oleh perang saudara.

Pemboman bunuh diri terjadi di sebuah pos pemeriksaan di pintu masuk utara ke kota Yusifiya, 15 km dari ibukota, seorang petugas polisi mengatakan pada kondisi anonimitas.

"Pembom bunuh diri melaju ke pos pemeriksaan dan meledakkan mobilnya di antara kendaraan yang menunggu untuk diperiksa", kata petugas itu.

Helikopter Serang Rusia MI-28

Juga Sabtu, pernyataan dari kementerian pertahanan Irak mengatakan telah menerima Helikopter serang Mi-28 rusia dan akan menggunakannya melawan ISIS.

Sebuah pernyataan kementerian tidak merinci berapa banyak helikopter dua-kursi berplat baja itu telah diterima atau apa yang dibayar untuk mereka.

Tapi video yang diposting di situsnya menunjukkan hanggar yang berisi beberapa helikopter yang di cat dengan kamuflase gurun, yang mampu untuk terbang dalam semua cuaca, siang dan operasi malam.

Baca juga:
Warga Amerli Pertahankan Mati-matian Kota dari ISIS

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top