wartaperang - Presiden Suriah Bashar al-Assad membentuk pemerintahan baru pada hari Rabu (27/8/2014), dua bulan setelah pemilihan, meninggalkan kementerian utama tak tersentuh dimana perang brutal terus merusak negaranya.

Susunan pemerintahan termasuk 11 menteri baru, tapi tetap mempertahankan Perdana Menteri Wael al-Halaqi, Menteri Luar Negeri Walid Muallem dan Menteri Pertahanan Jenderal Fahd al-Freij.

Para menteri dari interior, keadilan, agama, informasi dan urusan presiden juga di antara mereka yang terpengaruh oleh perubahan.

Di antara wajah-wajah baru adalah Hassan al-Nuri, yang akan menjadi menteri pembangunan administrasi setelah dalam pemilu dia gagal untuk melawan Assad pada pemilihan presiden tahun ini.

Assad memenangkan pemilu presiden yang terjadi pertama kali dengan calon presiden Suriah beragam dan dilakukan setelah tiga tahun dalam perang saudara, dengan 88,7 persen suara.

Sebagian besar menteri baru berada di posisi ekonomi, dimana situasi ekonomi Suriah dalam posisi yang mengerikan di mana negara ini telah terlibat dalam tiga tahun perang dan kematian lebih dari 190.000 orang.

Pemerintahan yang baru meliputi pembentukan jabatan antara lain menteri pembangunan administrasi, dan menggantikan menteri perdagangan eksternal, sumber daya hidrolik, transportasi, perumahan, ekonomi, komunikasi dan kesehatan.

Menurut PBB, tiga dari empat Suriah hidup dalam kemiskinan, dengan lebih dari setengah hidup dalam kemiskinan ekstrim.

Konflik telah meninggalkan banyak warga Suriah tidak mampu memenuhi bahkan kebutuhan dasar mereka dan mendorong pengangguran melampaui 50 persen.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top