wartaperang - Pemberontak menghimpun pasukan untuk merebut kembali desa-desa dan kota-kota yang dikuasai oleh Khilafah Islam atau Islamic State (IS) pekan lalu di pedesaan utara Aleppo, sumber pemberontak mengatakan.

IS telah membuat kemajuan pesat terhadap pemberontak di pedesaan Aleppo ini apa yang telah membunyikan lonceng kewaspadaan di tengah faksi yang terus terpecah.

Aktivis dan oposisi yang didukung Barat telah mendesak pemberontak untuk bersatu menghadapi pertumbuhan kekuatan Negara Islam, memperingatkan jatuhnya pedesaan utara termasuk kota-kota perbatasan Azaz dan Bab al-Slameh sebagai tempat penyeberangan ke perbatasan.

Sumber tersebut juga melaporkan perang lain melawan IS dilakukan pada faksi dan 'sel-sel tidur' yang setia kepada Negara Islam di wilayah yang dikuasai pemberontak. Pemberontak telah meluncurkan serangan dan banyak melakukan penangkapan dilaporkan.

"Jumlah pejuang IS telah melewati angka 50.000 di Suriah, termasuk 20.000 non-Suriah", direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP.

"Pada bulan Juli terlihat perekrutan terbesar sejak kelompok itu muncul di Suriah pada tahun 2013, dengan lebih dari 6.000 pejuang baru bergabung", katanya.

IS menerapkan aturan Shariah Islam yang keras memicu reaksi dari kelompok pemberontak yang mendorongnya keluar dari banyak daerah oposisi pada awal tahun ini.

Sementara itu, helikopter Suriah rezim pada Kamis telah menjatuhkan 4 bom barel pada lingkungan Masaken Hanano di kota Aleppo, tidak ada korban yang dilaporkan, menurut Observatorium.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top