wartaperang - Seorang pria Palestina tewas dan 10 lainnya luka-luka akibat tembakan dari tentara dan polisi Israel di kamp pengungsi Qalandiya dekat Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki, sumber medis Palestina mengatakan pada hari Selasa.

Bentrokan pecah setelah sebuah jip yang membawa dua penjaga perbatasan memasuki kamp oleh kesalahan semalam, juru bicara polisi mengatakan, menambahkan bahwa lima polisi terluka, satu orang dalam keadaan serius.

Gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina telah terjadi sejak Oktober menewaskan 178 warga Palestina serta 28 warga Israel, seorang warga Amerika, seorang warga Sudan dan seorang warga Eritrea, demikian menurut perhitungan dari AFP.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi korban yang tewas sebagai Eyad Omar Sajdia, seorang mahasiswa berumur 22 tahun.

Menurut polisi, jip dengan dua perwira yang memasuki kamp pengungsi diserang dengan batu dan bom molotov.

Tentara dan bala bantuan polisi dikirim untuk menyelamatkan sepasang perwira ini, yang ditemukan dalam keadaan terluka.

Bentrokan segar kemudian pecah ketika demonstran Palestina melemparkan bahan peledak dan menembaki pasukan Israel, yang kembali membalas tembakan, kata juru bicara itu.

Israel Tahan 84 warga Palestina Tanpa Diadili

Dalam berita lainnya, Israel dalam 10 hari terakhir telah melakukan "penahanan administratif" pada 84 warga Palestina, prosedur kontroversial di mana tahanan dapat ditahan tanpa tuduhan, sebuah LSM Palestina mengatakan pada hari Senin.

Klub Tahanan Palestina mengatakan 39 warga Palestina telah ditangkap dan ditempatkan di bawah penahanan administratif untuk periode antara dua dan enam bulan, sementara 45 warga yang lain telah terus ditahan dalam masa perpanjangan.

Jumat lalu, wartawan Mohammed al-Qiq mengakhiri aksi mogok makan 94 hari yang dipentaskan sebagai protes terhadap penahanan administratif di bawah kesepakatan untuk dibebaskan pada bulan Mei.

Prosedur yang pernah digunakan oleh mandat Inggris ketika menguasai Palestina, memungkinkan Israel untuk menahan tersangka tanpa pengadilan untuk jangka waktu enam bulan dan bisa diperbaharui.

Perintah terbaru meningkatkan jumlah tahanan ke lebih dari 700 jumlah warga Palestina yang ditahan di bawah penahanan administratif, dari total lebih dari 7.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, demikian menurut LSM.

Klub Tahanan yang mengikuti kasus mereka, mengatakan itu adalah jumlah tertinggi sejak 2009.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

Advertising - Baca  Juga : Makanan Sehat, Apakah Anda Memakannya?

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top