wartaperang - Amerika Serikat mengatakan pada hari Kamis telah menutup fasilitas penahanan terakhir di Afghanistan dan tidak lagi memiliki hak asuh tahanan di sana, menutup bab yang banyak dikritik dalam perjuangan Washington melawan ekstremisme Islam.

Departemen Pertahanan AS mengatakan baru-baru ini telah memindahkan tahanan terakhir dari Bagram Airfield utara ibukota, Kabul. Amerika menutup penjara di sana pada 10 Desember, sehari setelah Senat melaporkan penyalahgunaan rinci di sebuah penjara rahasia CIA di Afghanistan.

Kedubes AS di Kabul mengatakan keputusan penutupan itu terkait dengan tenggat waktu untuk mengakhiri program penahanan di Afghanistan tahun ini, bukan karena laporan Senat.

"Pemerintah Afghanistan akan bertanggung jawab untuk semua fasilitas penahanan, dari 1 Januari," kata seorang juru bicara kedutaan.

Tahanan asing di berbagai situs di Bagram, sering dibandingkan dengan penjara Teluk Guantanamo Kuba, tidak mendapatkan pengadilan, menghadapi hanya review yang dikelola oleh perwira militer AS. Pada puncaknya, penjara Bagram memenjarakan ratusan tahanan.

Sebuah pengadilan AS menemukan dua tahanan dewasa telah dipukuli sampai mati di Bagram pada tahun 2002. Pemerintah AS mengatakan kasus-kasus pelecehan yang langka.

Beberapa minggu terakhir sebuah transfer yang penuh kebingungan dari Bagram, termasuk atas militan Taliban Pakistan yang kembali ke Pakistan pekan ini. Tahanan Tunisia Redha al Najar ditempatkan dalam tahanan Afghanistan pada hari Selasa, kata pengacaranya.

Najar, salah satu tahanan terlama AS dalam "perang melawan teror", ditangkap sebagai pengawal dari Osama Bin Laden pada Mei 2002.

Dia dan warga Tunisia lain yang dipindahkan ke tahanan Afghanistan, menerima perlakuan kasar di fasilitas rahasia CIA bahwa badan intelijen menggambarkannya  sebagai "penjara" dalam laporan Senat.

Pengacara di Pakistan untuk beberapa tahanan mengatakan mereka mencari daftar lengkap orang-orang yang telah dipindahkan baru-baru ini.

Warga negara Pakistan Kamil Shah, dibebaskan tanpa pengadilan setelah lima tahun di tahanan AS di Afghanistan dari tahun 2004, ketika ia berusia 16, mengatakan ia dipukuli oleh personel AS selama tinggal di Bagram.

"Saya berada di isolasi selama 11 bulan," kata Shah, yang berada diantara beberapa dari 2.500 remaja yang diidentifikasi PBB telah ditahan di Afghanistan, Irak dan Teluk Guantanamo oleh Amerika Serikat sejak tahun 2001.

"Saya berharap saya bisa melawan kasus hukum atas nama semua warga Pakistan yang tidak bersalah yang berada di penjara dan disiksa," kata Shah kepada Reuters di Pakistan, Rabu.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top