wartaperang - Seorang ibu dari tiga anak tewas pada Minggu ketika sebuah mortir menghantam apartemennya di sebuah kota di Turki tenggara dengan mayoritas Kurdi yang telah berada di bawah jam malam selama satu bulan.

Melek Alpaydin, 38, sedang sarapan ketika mortir menghantam apartemennya di distrik Sur dari Diyarbakir, kata kantor berita Dogan.

Seorang fotografer AFP di tempat kejadian mengatakan mortir telah meninggalkan lubang menganga di dinding eksterior lantai dua apartemen.

Nampan untuk sarapan berlumuran darah, gelas teh dan mangkuk bisa dilihat tergeletak di atas karpet di mana ia duduk yang juga terlihat dalam puing-puing dari dinding yang rusak, ketika perempuan lokal meratap berkabung di luar, katanya.

Dogan mengatakan tidak jelas darimana mortir tersebut telah ditembakkan namun penyelidikan dikatakan sedang berlangsung.

Banyak wilayah di kota Sur telah berada di bawah jam malam sejak awal Desember ketika pasukan keamanan Turki berusaha untuk mengusir militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Jam malam adalah salah satu dari beberapa langkah yang sangat kontroversial yang dikenakan pada kota-kota di tenggara di mana angkatan bersenjata melancarkan kampanye tanpa henti melawan pemberontak.

Pemerintah mengatakan tindakan tersebut diperlukan untuk mendorong pejuang PKK yang telah efektif mengambil alih kota-kota dengan mendirikan barikade dan menggali parit.

Tapi aktivis Kurdi mengatakan penggunaan kekuatan telah sangat berlebihan dengan Partai Rakyat Demokratik oposisi (HDP) mengatakan 12 warga sipil telah tewas dalam Sur sendiri sejak jam malam diberlakukan pada tanggal 2 Desember.

Tentara mengatakan 55 "teroris" tewas dalam Sur sejak operasi dimulai. Dengan daerah yang terkena jam malam tertutup untuk media, belum mungkin untuk secara independen memverifikasi angka yang tewas.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top