wartaperang - Ledakan dan tembakan terdengar pada hari Minggu ketika militan berusaha menyerbu misi diplomatik India di sebuah kota Afghanistan utara, kata para pejabat, dalam serangan terbaru pada instalasi India.

Serangan terhadap konsulat di Mazar-i-Sharif datang setelah Perdana Menteri Narendra Modi melakukan kunjungan ke negara saingan Pakistan berikut kunjungan pertamanya ke Afghanistan.

"Kami sedang diserang," kata seorang pejabat konsulat India AFP melalui telepon dari dalam kompleks yang dijaga ketat. "Pertempuran masih berlangsung."

Pejabat yang berlindung di daerah aman dalam kompleks mengatakan semua karyawan konsulat aman dan dapat dipertanggungjawabkan.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi hanya sehari setelah serangan mematikan oleh tersangka militan Islam di sebuah pangkalan udara India dekat perbatasan Pakistan.

Seorang juru bicara polisi setempat di Mazar-i-Sharif, sebuah kota di provinsi yang relatif tenang Balkh, mengatakan para pejabat keamanan telah mengepung daerah di mana tembakan sporadis masih terjadi setelah serangkaian ledakan.

Pejabat lain mengatakan kepada AFP bahwa pasukan pemerintah telah melancarkan operasi untuk menembak jatuh para penyerang, tapi tidak jelas apakah mereka telah berhasil menembus konsulat atau tidak.

Vikas Swarup, juru bicara kementerian India urusan eksternal, mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada korban India dilaporkan sejauh ini.

Serangan terhadap konsulat adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap sasaran India di Afghanistan.

Sembilan warga sipil, termasuk tujuh anak, tewas pada bulan Agustus 2013 saat pembom bunuh diri menargetkan konsulat India di kota Afghanistan timur utama Jalalabad, meledakkan mobil yang dirakit peledak.

Serangan itu datang seminggu setelah Modi melakukan kunjungan kejutan ke Pakistan, yang pertama dilakukan oleh seorang perdana menteri India dalam 11 tahun.

Kunjungan kejutan segera diikuti tur ke Kabul, dimana Modi meresmikan kompleks pintar buatan India yang dibangun dengan perkiraan biaya sebesar $90 juta dan memberikan tiga helikopter serang buatan Rusia kepada pemerintah Afghanistan.

Sehari setelah kunjungannya, panglima militer yang kuat dari Pakistan Jenderal Raheel Sharif melakukan perjalanan ke Kabul dalam upaya untuk mempersiapkan untuk pembicaraan damai baru dengan Taliban.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, pada hari Kamis mengatakan kedua pihak sepakat untuk mengadakan putaran pertama dialog antara Afghanistan, Pakistan, AS dan Cina pada 11 Januari untuk lay out peta jalan komprehensif perdamaian.

Pakistan - pendukung bersejarah Taliban - menjadi tuan rumah tonggak putaran pertama perundingan pada bulan Juli namun negosiasi terhenti ketika pemberontak terlambat mengkonfirmasi kematian pemimpin lama Mullah Omar.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top