wartaperang - Departemen Luar Negeri AS meningkatkan keamanan di beberapa kedutaan Amerika dalam mengantisipasi rilis publik dari laporan Senat yang telah lama ditunggu-tunggu yang berisi rincian penggunaan teknik interogasi CIA yang keras, pejabat AS mengatakan pada hari Selasa(5/8/2014).

Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan langkah-langkah keamanan tambahan mencerminkan kekhawatiran bahwa laporan tersebut bisa mendorong protes di negara-negara di mana CIA mengoperasikan penjara rahasia yang digunakan untuk melakukan interogasi.

Aktivis hak asasi manusia dan beberapa politisi Amerika telah diberi label sebagai "penyiksaan" terhadap beberapa teknik interogasi fisik, seperti simulasi tenggelam, yang telah disetujui di bawah mantan Presiden George W. Bush.

Untuk alasan keamanan, para pejabat Departemen Luar Negeri menolak untuk menentukan bagaimana atau di mana kedutaan besar AS sedang dipertebal keamanannya mengantisipasi rilis laporan Senat Komite Intelijen.

Seorang pejabat mengatakan bahwa pemerintahan Obama khawatir bahwa publikasi laporan bisa memicu ketegangan di negara-negara Timur Tengah dan juga menakut-nakuti beberapa badan keamanan asing yang kembali kerjasama dengan rekan-rekan mereka di AS.

Menurut dokumen unclassified dan laporan berita yang luas, situs di mana agen mata-mata rahasia dipenjarakan sebagai tahanan, sekarang sudah tidak lagi berfungsi, termasuk situs di Polandia, Rumania, Thailand dan Afghanistan, serta pangkalan militer AS di Guantanamo Bay, Kuba.

Publikasi laporan komite ini bisa menghidupkan kembali kemarahan di negara-negara dimana kekerasan-kekerasan ini telah terjadi, khususnya di dunia Muslim, atas praktik AS yang dilakukan selama kampanye Bush dalam "perang melawan teror."

Kebanyakan referensi dalam laporan ditujukan untuk bekas lokasi penjara rahasia CIA yang di audit oleh pemerintahan Obama dalam proses mempersiapkan versi lebih umum sebagai laporan untuk rilis publik, kata para pejabat.

McClatchy melaporkan pada hari Senin bahwa aslinya, versi laporan yang asli menggunakan nama samaran ketika mengacu ke negara-negara di mana CIA mengoperasikan penjara rahasia dan kemduian Gedung Putih dan CIA mengedit nama samaran, bukan nama negara sebenarnya.

Seorang pejabat yang akrab dengan kedua versi laporan itu mengatakan bahwa penerbitan bahkan nama samaran akan memberikan pembaca terlalu banyak petunjuk dimana interogasi CIA berlangsung.

Tidak jelas kapan komite Senat akan merilis versi dokumen yang lebih umum ini. Senator Dianne Feinstein, yang memimpin panel, dan anggota lain dari mayoritas Demokrat komite ini telah mengeluh bahwa redaksional pemerintahan berlebihan.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Feinstein mengatakan "redaksional menghilangkan fakta-fakta kunci yang mendukung temuan laporan dan kesimpulan (komite nya)".

Dokumen ini berisi sekitar 600 halaman, termasuk didalamnya ringkasan narasi dari komite yang masih dirahasiakan entah sampai kapan, kata salah seorang pejabat.

Pada hari Jumat, kantor Direktur Intelijen Nasional James Clapper mengatakan 85 persen laporan telah dideklasifikasi oleh pemerintah, dan setengah dari redaksional adalah untuk catatan kaki laporan tersebut. Feinstein dan Demokrat lainnya mendesak untuk beberapa informasi dipulihkan seperti aslinya.

Seorang pejabat mengatakan Partai Republik di komite intelijen, yang sebagian besar memboikot penyelidikan lima tahun yang menghasilkan laporan ini telah menyusun kritik mereka sendiri akan hal ini, dan mereka merasa nyaman dengan redaksional saat ini.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top