Gedung ISIS yang dikuasai FSA di Aleppo di bulan Januari 2014
wartaperang - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah mulai menarik diri dari bagian utara Suriah menjelang batas waktu yang ditetapkan oleh Jabhat al-Nusra, demikian menurut pengamat, Kamis.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan kelompok itu mundur ke arah timur benteng di kota Raqa.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Penarikan itu terjadi empat hari setelah Al-Qaeda yang berafiliasi dengan Al-Nusra Front mengeluarkan ultimatum kepada ISIS untuk pengadilan atau mediasi atau dipaksa untuk dihapus dari Suriah atau Irak sekalipun.

Batas waktu berakhir pada hari Sabtu.

"ISIS telah ditarik dari Aazaz, benteng yang paling penting di provinsi Aleppo, serta bandara militer Minnigh, wilayah Mayer dan desa-desa Deir Jamal dan Kafin", kata Observatorium.

"Wilayah Aleppo adalah link terlemah mereka, sehingga mereka khawatir atas serangan disana oleh Al-Nusra dan pemberontak lainnya setelah batas waktu berakhir, direktur Observatorium Rami Abdel Rahman kepada AFP.

"ISIS sedang menuju ke daerah yang bertetangga Provinsi Raqa di mana mereka memiliki benteng utama di kota Raqa", katanya.

Pejuang ISIS telah berkelompok khususnya di Jarabulus dan Manbij di perbatasan timur jauh dari provinsi Aleppo dan dekat dengan Raqa, ia menambahkan.

Al-Nusra mengeluarkan ancaman terhadap ISIS setelah kematian seorang komandan Islam senior, Abu Khaled al-Suri, yang memiliki hubungan dekat dengan pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri dan pendahulunya Osama bin Laden.

Rival pemberontak menuduh ISIS membunuh komandan ini dan kepala Al-Nusra Abu Mohamed al-Jolani memperingatkan pada hari Selasa bila ISIS akan didorong keluar dari Suriah jika menolak pengadilan Islam.

Kedua kelompok yaitu Al-Nusra dan ISIS memiliki akar dengan afiliasi Irak Al-Qaeda yaitu Negara Islam Irak.

Tapi kedua kelompok tidak pernah bergabung dimana Jolani menolak bergabung seperti yang diusulkan oleh ISIS dan Zawahiri pemimpin Al-Qaeda mendesak ISIS untuk kembali ke Irak setelah mereka pindah ke Suriah.

Pada awal Januari, sebuah koalisi Islam dan pemberontak marah oleh pelanggaran ISIS terhadap pejuang oposisi lainnya dan menyebabkan mereka mulai menyerang ISIS secara tiba-tiba tanpa peringatan sebelumnya. Kelompok ISIS mengecam serangan dibelakang mereka ini dimana mereka sedang fokus di garis depan berhadapan langsung dengan tentara Bashar al-assad.

Banyak jihadis ISIS termasuk wanita-wanita asing yang tewas, diculik dan mendapatkan pelecehan dari pasukan gabungan pemerontak yang tergabung dalam kelompok yang bernama Islamic Front.

ISIS sendiri menuduh apa yang terjadi saat ini adalah sama dengan apa yang terjadi di Irak dimana barat membentuk kelompok Sahwa, yaitu kelompok dari sunni yang dibuat agar mendukung pemerintah Syiah dan diadu domba dengan pemberontak sunni lainnya. Mereka berkeyakinan bila ini adalah strategi dari barat untuk memecah kekuatan pemberontak.

Al - Nusra awalnya tetap menjauh dari keributan tetapi dalam beberapa pekan terakhir telah mulai aktif memerangi ISIS secara terang-terangan.

Disisi lain, beberapa kelompok perjuangan dan ulama dari Afganistan menyatakan kecaman mereka terhadap apa yang dilakukan oleh al-Nusra Front karena memusuhi ISIS dan bukannya melindunginya.

sumber: beberapa sumber, afp, arabiya, ae

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top