wartaperang - Serangan udara Israel terhadap Suriah pada hari Rabu menewaskan seorang tentara dan melukai tujuh lainnya, demikian pernyataan dari militer Suriah  memperingatkan bahwa serangan ini membahayakan keamanan dan stabilitas regional.

"Kami memperingatkan bahwa upaya putus asa untuk meningkatkan dan memperburuk situasi dalam keadaan ini dengan mengulangi tindakan-tindakan agresi akan membahayakan keamanan dan stabilitas kawasan", demikian menurut pejabat militer Suriah.

Pernyataan itu muncul setelah Israel mengumumkan pihaknya telah melakukan serangan udara semalam terhadap beberapa posisi tentara Suriah yang "membantu dan bersekongkol" dengan serangan terhadap pasukan Israel pada hari Selasa.

Suriah, yang telah lama menuduh pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad berhubungan dengan Israel, mengatakan serangan negara Yahudi itu dimaksudkan untuk mendukung oposisi.

"Agresi baru ini merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari kemenangan berturut-turut diraih oleh Tentara Suriah, khususnya di Yabrud", kata pernyataan itu, mengacu pada kemenangan tentara dari bekas benteng pemberontak pada hari Minggu.

Pernyataan tentara Suriah tidak menyebutkan tentang serangan pada hari Selasa yang menargetkan tentara Israel.

Serangan Terhadap Pos Militer Suriah

Tentara Israel menyerang beberapa situs militer Suriah pada hari Rabu sebagai pembalasan atas serangan hari Selasa terhadap patroli Israel di dekat Golan Heights Frontier. Empat tentara terluka dalam serangan itu.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, mengatakan serangan yang dilakukan menargetkan markas militer Suriah, fasilitas pelatihan dan baterai artileri, menurut pernyataan yang disampaikan kepada Reuters.

Pertempuran Suriah terkadang berimbas ke masyarakat perbatasan Israel, mendorong pembalasan sesekali dari Israel.

Israel Memperingatkan Assad

Israel memperingatkan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad pada Rabu bahwa mereka akan membayar "harga tinggi" untuk membantu kelompok-kelompok militan yang bertekad menyerang negara Yahudi.

"Kami melihat rezim Assad bertanggung jawab atas apa yang terjadi di bawah wewenangnya, dan jika terus bekerja sama dengan unsur-unsur teror yang berusaha untuk mencelakai Israel, kami akan membuatnya membayar harga tinggi", kata Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon.

Pasukan Suriah didukung pejuang Hizbullah dalam pertempuran mereka melawan pemberontak yang berusaha menggulingkan Assad, Hizbullah sebuah gerakan Syiah Lebanon yang kuat dan pernah membuat Israel berada dalam posisi terjepit ketika konflik berdarah dalam perang 2006.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top