wartaperang - Setidaknya 15 orang telah tewas dalam letusan segar kekerasan antara Kristen dan Muslim di Republik Afrika Tengah.

Ribuan orang telah tewas sejak pemberontak yang sebagian besar Muslim Seleka merebut kekuasaan tahun lalu.

Prancis telah mengerahkan sekitar 2.000 pasukan penjaga perdamaian tetapi mereka tidak mampu mencegah pertempuran mematikan dan kekerasan.

Henry Babila, kepala organisasi non-pemerintah Swiss FairMed, mengeluh, "Ini situasi yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Sebuah negara yang tidak bisa lagi memberikan kesehatan, pendidikan dan layanan lainnya. Hal ini tak terlukiskan. Sekarang, seluruh negeri berada di tangan LSM. Pegawai pemerintah belum dibayar selama enam bulan. Sistem ekonomi telah benar-benar runtuh".

PBB memperkirakan sekitar 650.000 orang telah mengungsi dalam Republik Afrika Tengah, sementara hampir 300.000 telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.

sumber: EN

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top