wartaperang - Dalam mempertahankan keputusan pemerintahannya untuk tidak menggunakan kekuatan militer di Suriah ketika perang saudara memanas tahun lalu, Presiden Barack Obama pada Jumat mengatakan Amerika Serikat memiliki batas-batasnya.

Komentar itu muncul dalam wawancara yang direkam menjelang kunjungannya ke Arab Saudi, menurut Agence France Presse. Kerajaan teluk telah marah dengan keputusan - menit terakhir Obama tahun lalu untuk menarik kembali dari serangan terhadap rezim Suriah atas penggunaan senjata kimia dalam perang saudara di negara itu.

"Ini, saya pikir, sebuah tanda yang salah yang entah bagaimana kami berada dalam posisi seolah akan melakukan sedikit serangan selektif" kata Obama kepada penyiar CBS di Roma.

"Ini bukan (dan) bahwa itu tidak layak", tambahnya. "bahwa setelah satu dekade perang, Amerika Serikat memiliki batas".

Obama melanjutkan untuk menunjukkan bahwa militer AS tidak akan mampu memberikan dampak banyak tanpa berkomitmen untuk melakukannya dalam jangka panjang.

Pasukannya telah terlibat perang selama satu dekade dimana keluarga di tanah air berikut biaya yang dikeluarkan itu tidak sedikit. Mengambil sebuah keputusan besar yang bisa berdampak untuk jangka panjang itu sangat sulit baginya. Setidaknya itu garis besar dari apa yang ingin Obama sampaikan.

Sekarang di tahun keempat, perang sipil berdarah telah merenggut lebih dari 140.000 jiwa dan pengungsi telah menyebabkan krisis pengungsi di wilayah tersebut.


Obama Berusaha Untuk Meyakinkan Riyadh

Obama berusaha untuk meredakan kritik Riyadh terhadap kebijakan Suriah dalam kunjungannya ke Arab Saudi pada hari Sabtu.

Arab Saudi adalah pendukung utama pemberontakan Suriah, dan telah mendorong sikap internasional yang lebih kuat terhadap Presiden Bashar al - Assad.

Sementara kedua pemimpin membahas "perbedaan taktis", mereka berdua sepakat kepentingan strategis mereka selaras, seorang pejabat AS mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan.

"Saya pikir ini penting untuk berkesempatan datang melihat Raja Abdullah secara langsung dan menjelaskan bagaimana kerasnya sikap presiden untuk menghentikan Iran mendapatkan senjata nuklir", kata pejabat itu.

Pertemuan ini merupakan kesempatan untuk meyakinkan raja bahwa "kami tidak akan menerima kesepakatan yang buruk dan bahwa fokus pada isu nuklir tidak berarti kita tidak peduli"

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top