Courtesy Zaman Al-Wasl
wartaperang - Tentara rezim Suriah dan sekutunya melancarkan serangan besar-besaran semalam ke wilayah yang dikuasai oleh pemberontak di selatan dari Aleppo. Serangan ini digambarkan sebagai serangan rezim Suriah yang paling sengit di daerah itu sejak diterapkannya perjanjian penghentian permusuhan yang mulai berlaku pada bulan Februari 2016.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah organisasi yang berbasis di Inggris yang melacak perang di Suriah mengatakan bila serangan udara, artileri dan roket digunakan dalam serangan yang ditujukan untuk merebut kota Late al-Eis. Kota ini baru saja direbut oleh pemberontak dalam beberapa hari terakhir.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Reporter Zaman al-Wasl mengatakan pemberontak telah menggagalkan serangan terhadap Late al-Eis, dan menyangkal berita yang di suarakan oleh media pendukung pemerintah rezim Suriah yang melaporkan bila rezim Assad telah merebut kembali wilayah tersebut dari tangan pemberontak.

Cabang Al-Qaeda di Suriah yaitu Nusra Front sebelumnya telah berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tempur Suriah di daerah ini pada hari Selasa, dan mereka telah menangkap pilot dari jet tempur ini. Sebagai bentuk pembelaan dikabarkan bila jet-jet yang dipakai oleh pemerintah Suriah adalah jet-jet yang telah berumur lama dan dipaksakan untuk terbang rendah sehingga menjadi sasaran empuk senjata anti pesawat udara.

Sebuah pernyataan dari militer Suriah dan sekutunya mengatakan mereka telah mulai menargetkan posisi kelompok-kelompok bersenjata di daerah selatan Aleppo, didukung oleh "serangan udara berat dan terkonsentrasi", website yang dikendalikan oleh milisi Syiah Hizbullah yaitu al-Manar melaporkan.

Pernyataan itu mengatakan, serangan itu merupakan respon terhadap pelanggaran pemberontak dari penghentian perjanjian permusuhan.

Pemberontak mengatakan kepada Reuters itu serangan terberat yang pernah terjadi di selatan wilayah Aleppo sejak awal penghentian kesepakatan permusuhan disepakati oleh Rusia dan Amerika Serikat. Hany al-Khaled kelompok Sham Revolusioner Brigade, sebuah afiliasi dari Front Levant, mengatakan, serangan itu telah berhasil ditangkal dan milisi Syiah yang berjuang dengan pemerintah rezim Suriah menderita kerugian besar.

Belum diketahui dengan jelas apabila serangan ini telah meruntuhkan pembicaraan damai yang saat ini masih berlangsung denga mediasi dari PBB.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top