wartaperang - Enam migran yang berasal dari Iran telah menjahit mulut mereka tertutup untuk memprotes penggusuran massal dan penghancuran petak besar dari kamp migran di utara Perancis - yang disebut sebagai hutan oleh pemerintah Perancis - dalam upaya putus asa untuk membawa perhatian dunia terhadap penderitaan mereka.

Protes yang tidak biasa pada hari Rabu datang pada hari ketiga operasi untuk membongkar kamp darurat di tepi kota Calais Perancis.

Sebagian besar dari beberapa ribu migran yang tinggal di sana berharap untuk menyelinap melintasi Selat Inggris ke Inggris.

http://forticeoffice.com/ .adv - Beberapa penghuni kamp telah berdiri di atap untuk mencoba menyelamatkan gubuk mereka, sedangkan migran yang lain berusaha untuk membakar gubuk-gubuk dan tenda-tenda mereka.

Iran telah memberikan tanda untuk meminta perwakilan PBB mengunjungi kamp yang menampung migran dari Iran tersebut.

Clare Moseley dari kelompok relawan Care4Calais Inggris mengatakan protes itu "teriakan minta bantuan karena mereka tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan."

Sebuah putusan pengadilan mengatakan bulan lalu bahwa pembongkaran sektor selatan dari kamp besar ini dalah legal secara hukum akan tetapi fasilitas umum seperti rumah ibadah harus dimaafkan.

Jaksa Pengadilan Negeri Perancis Fabienne Buccio mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa pembongkaran itu akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk menyelesaikan hingga tuntas. Pihak berwenang memperkirakan bahwa 800-1.000 orang hidup di sektor yang sedang dibongkar, namun kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan migran yang ada disana ada lebih dari 3.000 orang.

Pemerintah Perancis telah menawarkan suatu tempat bagi migran yang terlantar di ruang yang tersisa dalam kotak kontainer terdekat yang panas atau mengirim mereka ke pusat-pusat penampungan sementara sehingga mereka dapat mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan suaka di Perancis.

Gelombang migran dari Timur Tengah saat ini terus mengalir tanpa henti ke negara-negara Eropa, terutama dari negara-negara yang dilanda konflik seperti Suriah dan Irak. Beberapa cara telah dilakukan untuk menghambat aliran para pengungsi ini dengan memperketat gerbang masuk mereka ke benua Eropa di Yunani atau Makedonia. Pengetatan ini juga menyebabkan kerusuhan dan isu sosial.

Dari Jerman juga dilaporkan bila pemerintah disana akan memulangkan semua migran yang berasal dari Afrika Utara karena mereka terlibat dalam aksi pemerkosaan massal yang terjadi pada malam tahun baru di beberapa kota di Jerman.

source: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top