wartaperang - Dua warga Palestina tewas oleh tembakan pasukan Israel pada hari Rabu setelah melakukan infiltrasi ke pemukiman Yahudi yang terletak di Tepi Barat dan melukai beberapa pemukim yang ada disana, demikian menurut pernyataan dari pihak militer Israel.

"Dua penyerang menyusup ke pemukiman masyarakat Eli, yang berada di selatan Nablus. Mereka menyerang seorang pria di luar rumahnya," demikian menurut pihak militer dalam sebuah pernyataan.

"Pasukan tiba disana dan menembak penyerang yang mengakibatkan kematian mereka."

http://forticeoffice.com/ .adv - Seorang pemukim terluka ketika dia mencoba untuk menghentikan mereka sebelum tentara tiba, kata seorang juru bicara militer Israel.

Gelombang kekerasan di Israel dan wilayah Palestina telah terjadi sejak awal Oktober 2015 dan telah menewaskan 180 warga Palestina serta 28 warga Israel, seorang warga Amerika, seorang warga Sudan dan seorang warga Eritrea, demikian menurut perhitungan dari AFP.

Sebagian besar warga Palestina yang tewas dalam kekerasan itu dibunuh oleh pasukan Israel sambil membawa pisau, senjata atau sedang melakukan serangan dengan serudukan mobil, demikian menurut pihak berwenang Israel.

Warga lainnya telah ditembak mati oleh pasukan Israel selama bentrokan atau demonstrasi.

Donald Trump Dukung Israel

Dari AS, Kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump menyatakan bahwa ia melihat Israel sebagai korban dalam konflik Israel-Palestina dan ia akan "100%" datang ikut mempertahankan jika Israel diserang dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Senin dalam sebuah acara "Hannity" di Fox News Channel.

Trump ditanya tentang komentarnya bahwa ia akan "netral" dalam konflik antara Israel dan Palestina, dan apakah ia melihat "bahwa Israel adalah korban dalam hal ini?" Trump mengatakan apa yang akan dia lakukan dan bahwa dia "teman baik Israel."

Dia menambahkan bahwa membuat kesepakatan antara Israel dan Palestina akan menjadi "kesepakatan akhir", dia berpendapat, "Saya telah diberitahu oleh orang-orang, orang di tingkat sangat tinggi, itu tidak mungkin, karena kebencian, terutama pada satu sisi, saya bahkan tidak akan mengatakan sisi mana."

Setelah tuan rumah Sean Hannity memotong dengan, "Di pihak Palestina." Trump melanjutkan, "begitu kuat. Ini sangat luar biasa, dan dari waktu mereka berusia 2 tahun mereka mengatakan untuk membenci, membenci, membenci. Ini harus dihilangkan."

sumber: al-arabiya, breitbart
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top