wartaperang - Nahid al-Manea, seorang mahasiswi Saudi berumur 32 tahun yang ditemukan berdarah sampai mati pada Selasa di sebuah taman di kota Inggris dari Colchester, mungkin telah ditargetkan karena ia adalah seorang Muslim, polisi Inggris mengatakan.

Pakaian khas yang dilaporkan abaya (jubah hitam dikenakan oleh beberapa perempuan Muslim) dan jilbab - telah menyebabkan polisi untuk menyelidiki kemungkinan bahwa pembunuhan itu dimotivasi agama, surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan pada hari Kamis.

Namun, meskipun menahan satu tersangka sejauh ini - seorang pria 52-tahun - pemerintah Inggris masih belum memiliki "bukti kuat" dari motivasi di balik pembunuhan itu.

"Kami sadar bahwa gaun korban akan diidentifikasi sebagai kemungkinan menjadi seorang Muslim dan ini adalah salah hal utama dari penyelidikan tapi sekali lagi tidak ada bukti kuat saat ini bahwa ia dijadikan sasaran karena agamanya", kata Detektif Inspektur Tracy Hawking, Daily Mail melaporkan.

Berharap ada saksi yang akan datang, Hawking mengatakan bahwa "ada kemungkinan tinggi" ada orang dekat lokasi dimana dia meninggal.

Mati di tempat kejadian

"Mahasiswi itu ditikam di kepala dan dada dan tewas di dekat universitas tempat dia belajar. (Otoritas) menginterogasi kakaknya Raed yang menemaninya (ke Inggris) dan membebaskannya pada hari Rabu 01:30", kata sumber Al Arabiya News.

Meski masih bernafas ketika paramedis di tempat kejadian, ia meninggal karena luka-lukanya, menurut Mail.

Manea berasal dari wilayah Najaf Arab Saudi dan telah melakukan perjalanan ke Inggris enam bulan lalu sebagai bagian dari Program Beasiswa Luar Negeri Raja Abdullah, kata sumber-sumber.

Dia telah mengambil kursus bahasa di Universitas Essex menjelang memulai program PhD dalam life science.

Sumber juga mengatakan kepada Al Arabiya News bahwa Nahed - yang dilaporkan sepupu ayah dari mantan menteri Saudi - tewas saat dalam perjalanan ke perguruan tinggi dan "tidak dirampok" karena semua barang miliknya masih bersamanya ketika polisi menemukannya tubuh.

Direnggut

Menanggapi pembunuhan itu, duta besar kerajaan ke Inggris, Pangeran Mohammed bin Nawaf bin Abdulaziz mengatakan bahwa kedutaan memaksimalkan semua upaya untuk menindaklanjuti kasus ini.

Omar Ali, presiden Federasi Inggris Masyarakat Mahasiswa Islam, Rabu memberikan penghormatan kepada Manea.

"Hatiku tenggelam setelah mendengar berita trauma kehidupan tak berdosa telah direnggut secara brutal", katanya, menurut The Telegraph.

"Ini adalah bagian paling menyedihkan dari informasi yang saya terima dalam semua tahun aktivisme di sektor mahasiswa".

"Ini bukan serangan pertama pada seorang mahasiswa Muslim dan tentu bukan yang terakhir pada anggota komunitas Muslim di Inggris", tambahnya.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top