wartaperang - Tentara Suriah yang didukung oleh pejuang dari Hizbullah Libanon pada hari Minggu(22/6/2014) melancarkan serangan untuk mengusir pemberontak dari kaki bukit pegunungan Qalamoun utara ibukota, Agence France-Presse melaporkan seperti televisi negara mengatakan.

Pasukan rezim merebut Qalamoun kawasan strategis dekat perbatasan dengan Lebanon pada bulan April, namun sekitar 2.000 pejuang pemberontak mundur ke perbukitan, dari mana mereka telah meluncurkan serangan gerilya.

Empat belas pejuang dari kelompok Hizbullah Syiah telah tewas di wilayah ini selama dua minggu terakhir, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.

Penyiar negara Suriah memperlihatkan gambar pasukan, mengatakan mereka telah mengambil "merebut bukit yang menghadap ke Rankus dan mengejar kelompok teroris yang mencoba untuk menyusup ke wilayah itu dari Libanon".

Seorang petugas yang diwawancarai oleh saluran mengatakan "tentara telah memotong rute kelompok teroris yang mencoba untuk kembali ke wilayah tersebut dari waktu ke waktu. Operasi ini berlanjut sampai seluruh daerah Qalamoun.

"Tanah ini akan menjadi kuburan bagi semua teroris yang memutuskan untuk kembali".

Rezim Presiden Bashar al-Assad mengacu pada oposisi bersenjata di dalam negeri sebagai "teroris," tanpa membedakan antara kelompok yang berbeda.

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan bahwa "pemberontak bersembunyi di ketinggian dan di gua-gua telah menyerang tentara dan posisi Hizbullah selama berminggu-minggu setelah didorong keluar dari kawasan, yang juga mendorong pasukan rezim untuk mundur".

Baru-baru ini, Presiden AS Barack Obama mengatakan Washington mempersenjatai pemberontak Suriah moderat yang belum tentu akan menyebabkan kemenangan mereka dalam sebuah wawancara dengan CBS.

"Saya pikir gagasan ini bahwa entah bagaimana ada kekuatan Suriah moderat yang mampu mengalahkan [Presiden Suriah Bashar] Assad tidak benar, dan, Anda tahu, kami telah menghabiskan banyak waktu mencoba untuk bekerja dengan moderat oposisi di Suriah", kata Obama dalam wawancara yang direkam Jumat.

Munculnya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) adalah karena kekosongan keamanan dan terlepas bila Amerika Serikat memutuskan untuk mendukung pasukan pemberontak moderat atau tidak.

ISIS jihadis mengeksekusi tiga petugas dari Barat dan Arab yang mendukung pemberontak Tentara Suriah Bebas(FSA), AFP melaporkan pada hari Sabtu.

Mayat penuh peluru ditemukan pada hari Jumat, dua hari setelah tersangka militan Islamis menculik mereka di provinsi timur yang kaya minyak Deir Ezzor, Observatorium melaporkan.

Kurangnya pendanaan yang tepat menyakiti FSA. Pada pertengahan Juni, sembilan pejabat FSA mengundurkan diri atas kekurangan dan kesalahan dari bantuan militer dari negara-negara donor.

sumber: alarabiya/n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top