wartaperang - Pasukan Syiah Irak pada Selasa malam(17/6/2014) dituduh melakukan pembantaian sektarian di sebuah penjara Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan oleh jihadis Sunni yang menyapu wilayah Irak sebelumnya.

Kerabat dan warga yang selamat dari pertempuran antara Negara Islam Irak dan al-Sham(ISIS) dan pasukan pemerintah yang membela kota Baquba, sebelah utara Baghdad, mengatakan sejumlah tahanan Sunni tewas setelah diberitahu mereka bisa melarikan diri.

Sepupu dari dua orang dikatakan bila saudaranya telah ditembak dari di belakang, dia juga menambahkan, "Aku diberitahu tubuh mereka telah dibakar".

"Penjara dijalankan oleh Satuan Kontra Terorisme Irak, kelompok Pasukan khusus Irak. Tiba-tiba para tahanan diberitahu mereka boleh bebas untuk pergi dan mereka membuka pintu, penjaga keamanan ingin menunjukkan bahwa para tahanan bisa melarikan diri.

"Setelah mereka berjalan keluar dari penjara mereka menembak mereka di punggung mereka."
 
Ia mengatakan ia telah diberitahu informasi ini oleh seorang teman yang terluka tapi berhasil melarikan diri.

Seorang juru bicara militer Irak mengkonfirmasi bahwa 52 tahanan telah meninggal tapi mengatakan mereka telah dibunuh oleh ISIS karena mereka menyerang penjara di dekat Baquba, yang hanya 37 km sebelah utara dari ibukota, dalam upaya untuk membebaskan para tahanan.

Seorang perwira intelijen Irak, berbicara secara anonim, mengatakan ia telah diberitahu orang-orang telah ditembak karena mereka ekstrimis Sunni. "Mereka membunuh para tahanan ekstremis Sunni", katanya. "Ketika petugas Syiah dan polisi mendengar bahwa ISIS akan datang mereka mengeksekusi mereka".

Laporan lain, yang memberikan jumlah korban tewas sebagai 44, mengatakan pasukan khusus tiba dan mengatakan kepada polisi setempat untuk meninggalkan tempat tersebut. Polisi menemukan mayat-mayat bergelimpangan ketika mereka kembali.

Petugas polisi yang berbicara kepada Associated Press memberikan dukungan terhadap versi itu, menambahkan bahwa pasukan khusus datang disertai oleh orang-orang milisi Syiah.

Para pemberontak Sunni mengklaim telah menewaskan 1.700 tahanan Syiah. Tidak ada konfirmasi dari total angka yang sebenarnya, yang bisa menjadi upaya untuk meneror masyarakat Syiah dan anggotanya dalam angkatan bersenjata supaya tunduk, tapi foto-foto yang diposting online pada akhir pekan menunjukkan sejumlah orang sedang berbaris dan ditembak.

Sifat pertempuran sektarian sekarang jelas dan merupakan mikrokosmos dari kebencian agama yang tumbuh di seluruh wilayah.

Banyak negara Sunni dimana mereka takut jihadisme, telah tetap menyalahkan pemberontakan pada pemerintah Syiah yang dipimpin Nouri al-Maliki, dan keterasingan dirasakan oleh banyak mantan minoritas Sunni disebabkan oleh kebijakan diskriminatif terhadap mereka selama delapan tahun pemerintahannya.

Sebagai imbalannya, kabinet Irak melepaskan tuduhan sengit ke Sunni Arab Saudi, yang dituduh mendanai dan mendukung pemberontakan. "Kami menuduh mereka bertanggung jawab untuk mendukung kelompok-kelompok ini secara finansial dan moral, dan termasuk didalamnya - yang mencakup kejahatan yang mungkin memenuhi syarat sebagai genosida: pertumpahan darah di Irak, penghancuran lembaga-lembaga negara Irak dan situs bersejarah dan agama", katanya.

Argumentasi telah timbul antara dua pemerintah yang secara resmi bersekutu dengan Amerika Serikat, dan tentunya hal ini menguji pemerintahan Obama, yang masih belum memutuskan apakah akan meluncurkan serangan udara atau intervensi militer lain untuk mencoba untuk menghentikan kemajuan jihadis ISIS.

Namun, di lapangan telah dikerahkan 175 pasukan untuk mempertahankan kedutaan di Baghdad dan menempatkan lebih dari 100 personel untuk siaga di wilayah tersebut.

Sementara itu, para jihadis di sekitar kilang minyak terbesar Irak, memaksa penutupannya.

Para pejabat menegaskan bahwa unit militer Irak, pada tanggal 17 telah mengirimkan Brigade dari Divisi Keempat, mencoba merebut pabrik di Baiji, utara Tikrit, tetapi dikelilingi oleh kekuatan yang berlawanan, terdiri dari campuran ekstremis Islam Sunni dan sekutu lokal mereka.

Staf asing dievakuasi ketika kilang, yang memproses 300.000 barel minyak per hari, dimatikan.

Update lainnya yang terkait dengan krisis Irak adalah Baghdad terus terlihat memperkuat pertahanan disekeliling kota, dan yang cukup mengejutkan pimpinan parlemen dari Sunni yaitu Usama al-Nujaifi telah bersepakat dengan PM Maliki untuk menyerukan persatuan di Irak dan mencegah supaya tidak terjadi pertempuran sektarian.

Dari pihak Amerika Serikat dilaporkan kubu Demokrat maupun Republik terlihat sangat memperhatikan atas isu yang terjadi di Irak. Pada hari ini direncanakan presiden Obama akan berdiskusi dengan serius mengenai rencana dan aksi yang akan dilakukan seputar krisis Irak bersama-sama dengan anggota kongres.

Dari dunia maya, para analis menyatakan kegaguman mereka atas berhasilnya komunitas jihadis dalam menggunakan social media untuk memperlihatkan kemajuan yang telah dicapai ISIS di Irak. Hal itu terlihat dengan sangat aktifnya para aktifis jihadis dunia maya menggunakan hashtag #SykesPicotOver untuk menampilkan update terkini dari aksi mereka menghapus batas-batas perbatasan yang telah diterapkan barat di timur tengah.

Disisi lain para volunteer syiah yang berjuang bersama Assad di Suriah mulai mengalir kembali ke daerah masing-masing atau menuju ke Irak memenuhi panggilan dari ulama syiah Al-Sistani untuk mempertahankan situs2x suci mereka. Beberapa situs suci Syiah di Damaskus seperti Masjid Zaenab yang ditinggalkan oleh pasukans syiah Irak telah digantikan penjagaannya oleh pasukan dari Hizbullah Lebanon.

Kembali ke Baghdad, ketika pasukan ISIS yang dibantu oleh militan sunni berhasil mencapai Baquba yang berjarak hanya 37 mill saja dari Baghdad, pejuang-pejuang jihadis yang telah disusupkan kedalam kota Baghdad terus melakukan aksi sabotasenya. Beberapa jam yang lalu sebuah bom meledak dan menewaskan 3 orang di dalam kota.
Pejuang-pejuang ISIS selain tertahan di Baquba, pasukan Irak dan milisi Syiah juga berhasil menahan laju pasukan ISIS di kota Basheer. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari peta peperangan dibawah ini:

Ribuan warga syiah terus mengalir ke dalam Irak untuk mendaftarkan diri menjadi bagian tentara Irak melawan ISIS, Iran dengan santunnya juga melaporkan kepada AS tentang akan dikirimnya salah satu jenderal mereka untuk ikut mengarahkan para pejuang syiah di Irak. Namun dari perkembangan yang ada sepertinya pertempuran dahsyat yang sebenarnya telah mulai terjadi ketika langkah ISIS mulai tertahan di Baquba dan di Basheer.

sumber: berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top