wartaperang - Militan Palestina di Jalur Gaza meluncurkan empat roket ke Israel pada hari Kamis meskipun gencatan senjata yang ditengahi Mesir diumumkan oleh faksi Palestina Islamic Jihad setelah kekerasan lintas - perbatasan paling intens sejak 2012 terjadi.

Tidak ada yang terluka oleh roket salvo malam, kata tentara Israel. Dengan hujan badai musim dingin yang membuat orang-orang tetap di dalam ruangan dan Iron Dome pencegat menembak jatuh beberapa roket, dua hari diserang roket, Israel relatif aman dari korban menurut Reuters.

Menteri Luar Negeri garis keras Israel Avigdor Lieberman menyerukan pendudukan kembali dari wilayah kantung itu, sebuah langkah yang bertentangan karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bereaksi dengan bahasa terukur.

Jihad Islam, sebuah faksi yang didukung Iran yang kadang-kadang beroperasi independen dari pemerintah Hamas di Gaza, memulai serangan pada hari Rabu setelah pasukan Israel menewaskan tiga pejuang sehari sebelumnya.

Pada Kamis sore, pemimpin Jihad Islam Khaled al-Batsh mengumumkan bahwa gencatan senjata mengakhiri perang delapan hari antara Israel dan militan Gaza dan akan dilanjutkan jika Israel menghendaki.

"Setelah upaya intensif dan kontak Mesir, perjanjian untuk gencatan senjata telah dipulihkan sesuai dengan pemahaman yang dicapai pada tahun 2012 di Kairo" katanya di Facebook.

Tidak ada tanggapan dari publik Israel, tapi seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan mengatakan sebelumnya bila dia mengharapkan pertempuran mereda segera.

Beberapa menit sebelum Batsh memposting gencatan senjata, pesawat tempur Israel menyerang sasaran di Rafah, Gaza selatan di dekat perbatasan dengan Mesir, melukai tiga warga Palestina, kata para saksi mata. Militer Israel mengatakan "tujuh lokasi teror" telah dipukul

Abbas mengutuk eskalasi

Pemimpin Palestina Mahmud Abbas pada Kamis mengutuk eskalasi militer di sekitar Jalur Gaza, termasuk serangan roket terhadap Israel, dalam sebuah konferensi pers di Bethlehem.

"Kami mengutuk semua eskalasi militer, termasuk roket" katanya setelah serangan besar di sepanjang perbatasan Gaza dimana militan menembakkan puluhan roket ke Israel selatan, dan pesawat tempur menyasar sekitar 30 sasaran di Gaza semalam.

Sebelumnya, Abbas telah menuntut Israel segera menghentikan "eskalasi militer" di Gaza, tetapi tidak mengutuk rentetan roket yang ditembakkan melintasi perbatasan oleh militan dari Jihad Islam, yang kata kelompok itu telah ditembakkan sekitar 130 roket.

Pernyataannya memicu respon marah dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mencelanya karena gagal untuk mengutuk salvos.

"Bagaimana mungkin bahwa ia tidak mengutuk penembakan roket ke warga sipil tak berdosa ?" Tanyanya ketika mengunjungi Perdana Menteri Inggris David Cameron.

"Tapi dia mengutuk reaksi Israel untuk menembak tiga teroris yang menembakkan mortir pada mereka" katanya merujuk.

sumber: alarabiya

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top