Courtesy of Zaman Al-Wasl - anggota pasukan Nusra Front
wartaperang - Dalam kesepakatan pertukaran tawanan yang langka, cabang al-Qaeda yang beroperasi di Suriah, Nusra Front dan kelompok Negara Islam (ISIS/IS) telah mencapai kesepakatan 'penghentian permusuhan' mereka sendiri di kamp pengungsi Yarmouk yang diperangi di selatan Damaskus, sebuah sumber mengatakan kepada harian Zaman al-Wasl pada hari Kamis.

Kesepakatan itu terjadi setelah bentrokan sengit terjadi diantara kedua belah pihak yang dikeluarkan dari ditengah kesepakatan gencatan senjata sementara yagn di gagas oleh AS-Rusia di Suriah.

Pertukaran tawanan berlangsung di kamp pengungsi Palestina di Yarmouk , demikian menurut sumber.

Kesepakatan ISIS-Nusra diserukan untuk menghentikan pertempuran di antara kedua belah pihak, tidak menargetkan komandan dari kedua belah pihak dan membebaskan para tahanan.

Pejuang dari Negara Islam yang membawahi kelompok pejuang al-Hajar al-Aswad dan Nusra Front yang mengontrol pintu berikutnya dari kamps Yarmouk telah berulang kali terlibat dalam pertempuran yang menyebabkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak.

Belum diketahui dengan jelas apakah kesepakatan gencatan senjata antara ISIS dan Nusra Front akan berlaku untuk seluruh wilayah Suriah dan sampai kapan kesepakatan ini berlangsung. Kedua belah pihak menjadi musuh bersama yang tidak dimasukkan dalam gencatan senjata gagasan Rusia-AS.

Bentrokan terakhir meninggalkan 6 orang tewas termasuk dua komandan senior dari Negara Islam.

Di sisi lain, Perancis dan Inggris menyerukan rezim Suriah dan sekutu Rusia untuk segera mengakhiri serangan terhadap pemberontak yang didukung Barat, mengatakan semua pihak harus sepenuhnya menerapkan penghentian kesepakatan permusuhan dan memungkinkan akses tak terbatas ke daerah-daerah yang terkepung.

"Kami meminta semua pihak yang melakukan pelanggaran HAM, termasuk Rusia dan rezim Suriah, untuk menempatkan segera penghentian serangan terhadap kelompok oposisi moderat," demikian pernyataan bersama itu disampaikan setelah pertemuan puncak antara Perancis-Inggris.

Ia menambahkan bahwa semua serangan terhadap warga sipil dan tenaga medis juga harus berhenti dan bahwa pemerintah Suriah dan sekutunya harus menghentikan usaha mereka untuk "berbaris ke Aleppo, yang membahayakan prospek perdamaian dan mengancam untuk secara dramatis memperburuk krisis pengungsi dan "menguntungkan Negara Islam."

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top