wartaperang - Serangan udara rezim Suriah menewaskan 12 orang pada hari Minggu (10/8/2014) dan melukai 23 orang, termasuk seorang ibu dan bayi laki-laki diambil dari rahimnya, demikian menurut sebuah kelompok monitoring dan sebuah video amatir.

Video yang disiarkan oleh gerilyawan di kota Raqa di timur laut Suriah dan yang keasliannya tidak bisa diverifikasi, menunjukkan bayi lemah yang diresusitasi dengan masker pernapasan di wajahnya dan dengan kapas berlumuran darah di sisinya.

Dada kecilnya terlihat menanggapi pengobatan dengan kepala yang terlihat terluka dan berdarah dibungkus dengan kain kasa.

"Ibu bayi ini terluka di perut, dan kami harus mengambilnya. Dia terkena di kepala oleh pecahan peluru, dan para dokter mencoba untuk menyelamatkannya", kata sebuah komentar di rekaman video.

Observatorium Suriah untuk kelompok pemantau HAM juga mengkonfirmasi bahwa bayi ini memang telah diambil dari rahim ibunya, dan berkata bila ibu dan anak selamat dalam cobaan ini.

Dikatakan 12 orang - termasuk lima anak-anak, wanita dan guru - tewas ketika pesawat tempur rezim membombardir bagian kota Raqa yang dikuasai oleh pejuang jihad Negara Islam.


Sejak ISIS melancarkan serangan kilat di tetangga Irak dua bulan lalu, pasukan rezim telah mulai melakukan serangan terhadap posisi jihadis yang juga menguasai wilayah di Suriah timur dan utara.

Kelompok yang dinyatakan diri sebagai "kekhalifahan Islam" mengangkangi kedua negara pada akhir Juni, berusaha untuk memperpanjang wilayah yang mereka kontrol.

Pejuang ISIS telah meenyatakan bila ibu kotanya adalah Raqa, dimana mereka menerapkan interpretasi ekstrim Syariah Islam, melakukan penangkapan orang, memenggal kepala beberapa tertuduh dan melempari dengan batu orang-orang yang bersalah karena hal tertentu.

Di provinsi timur Deir Ezzor yang sebagian besar dikendalikan ISIS, mereka juga telah merebut tiga desa dari suku lokal berpengaruh Shuwaitat.

Dua minggu pertempuran antara jihadis dan anggota suku dilaporkan telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan eksodus lebih dari 5.000 warga sipil.

Konflik lebih dari tiga tahun di Suriah, yang Observatory mengatakan telah menewaskan lebih dari 170.000 orang, telah menjadi lebih rumit dengan munculnya kelompok-kelompok jihad memerangi kedua pihak, baik pasukan pemerintah dan pemberontak utama.

sumber: alarabiya/youtube
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top