wartaperang - Sebuah kelompok kecil pasukan AS diterbangkan ke Mount Sinjar di Irak utara pada Rabu (13/8/2014) untuk pertama kalinya untuk menilai situasi ribuan pengungsi sipil yang dikepung oleh militan Islam, kata Pentagon.

Seorang pejabat militer AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP bahwa Pasukan Khusus tersebut telah kembali dengan selamat ke pangkalan. "Mereka melakukan kontak dengan para pengungsi. Mereka telah kembali ke Erbil", katanya.

Amerika Serikat memiliki konsulat dan fasilitas lainnya di Erbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak, dan Rabu pagi telah dikerahkan sekitar 130 tentara pada misi pengintaian.

Militan dari Negara Islam Irak dan Suriah, sebuah kelompok jihad yang mengontrol wilayah besar Irak utara dan Suriah timur, telah menyerang agama minoritas Yazidi di kawasan itu dan mengancam untuk menyerang kota baghdad.

Pekan lalu, Presiden Barack Obama telah resmi memberikan ijin serangan udara untuk melindungi pengungsi Yazidi dan personil AS di Erbil, tapi ia telah menegaskan bahwa "pasukan tempur" AS tidak akan kembali berperang di negara yang tidak stabil ini.

Namun demikian, Washington telah meningkatkan penasehat militer di tanah Irak dan Rabu telah mengirim misi untuk Sinjar menempatkan pasukan AS di gunung yang dikelilingi oleh kekuatan musuh.

Helikopter Irak dan tentara Kurdi telah mencoba untuk datang memberi bantuan kepada kelompok Yazidi yang terkepung, dan Washington dan sekutunya telah mempelajari cara untuk mengangkut mereka dari Sinjar atau membuka koridor kemanusiaan.

Juga pada hari Rabu, sebuah pesawat tak berawak AS meluncurkan rudal untuk menghancurkan sebuah truk bersenjata ISIS di sebelah barat gunung, sebuah serangan terbaru dalam serangkaian serangan udara oleh pesawat dan jet tempur AS sejak Jumat.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top