wartaperang - Mesir telah mengumumkan Senin malam (18/8/2014) perpanjangan 24 jam dalam pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut yang ditujukan untuk gencatan senjata jangka panjang, kata sumber-sumber Palestina dan Israel.

Pengumuman pemerintah Mesir datang kurang dari satu jam sebelum gencatan senjata sementara di Gaza ditetapkan untuk berakhir.

Kata pemerintah dalam pernyataannya bahwa kesepakatan belum tercapai tapi pembicaraan yang bertujuan untuk gencatan senjata jangka panjang akan terus berlanjut.

"Palestina dan Israel menyepakati gencatan senjata memperpanjang sampai 24 jam untuk melanjutkan negosiasi saat ini", kata kantor berita resmi Mesir, mengutip pernyataan resmi.

Sejak pekan lalu, Mesir telah mengadakan pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas yang ditujukan untuk mengakhiri perang sebulan yang menghancurkan. Tapi hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata lima hari akan berakhir pada tengah malam, masih belum jelas apakah kesepakatan jangka panjang akan tercapai atau tidak.

Pejabat Departemen Kesehatan Gaza Ashraf al-Kidra, mengatakan pada hari Senin bahwa korban tewas akibat pertempuran telah melonjak menjadi lebih dari 2.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka warga sipil, sementara para pejabat PBB, yang sering mengambil lebih banyak waktu untuk memverifikasi angka, menempatkan angka pada 1976. Ribuan rumah hancur, dan puluhan ribu orang masih meringkuk di tempat penampungan khusus PBB. Israel kehilangan 67 orang, semua kecuali tiga dari mereka tentara.

Kesenjangan Lebar

Mesir bertemu kedua belah pihak Senin, namun kesenjangan tampaknya tetap lebar. Hamas menuntut diakhirinya tujuh tahun blokade Israel-Mesir di Gaza yang telah menghancurkan perekonomian lokal. Israel menginginkan jaminan bahwa Hamas, yang menembakkan ribuan roket ke Israel selama pertempuran, akan dilucuti.

Blokade Gaza, yang diberlakukan setelah Hamas menguasai Gaza pada 2007, tetap menjadi batu sandungan utama. Ini telah membuat pergerakan warga Palestina sangat terbatas di dalam dan keluar dari wilayah yang dihuni 1,8 juta orang, membatasi arus barang ke Gaza dan memblokir hampir semua ekspor.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan pekan ini dia tidak akan membiarkan Hamas memenangkan kemenangan diplomatik di meja perundingan.

Sebuah usul kompromi Mesir telah menyerukan pelonggaran blokade untuk memungkinkan lebih banyak pergerakan barang dan orang masuk dan keluar dari Gaza. Meskipun tidak akan melucuti senjata Hamas, itu akan memberikan Abbas, yang pasukannya dikalahkan oleh Hamas di 2007, pijakan kembali di Gaza dan menempatkan dia bertanggung jawab atas penyeberangan perbatasan dan upaya rekonstruksi yang didukung internasional.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top