wartaperang - Hampir 300 orang telah tewas dalam beberapa hari pertempuran sejak ISIS melancarkan serangan terhadap kota kuno Suriah dari Palmyra, sebuah kelompok aktivis melaporkan hari Minggu.

Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia, yang bergantung pada jaringan sumber di lapangan, mengatakan jumlah korban terdiri 123 tentara dan milisi loyalis, 115 pejuang ISIS dan 57 warga sipil.

Sementara itu, Kepala barang antik Suriah menyuarakan permintaan bantuan Minggu untuk menjaga situs ketika pasukan pemerintah mendorong ISIS kembali dari sisa-sisa kota Palmyra kuno.

Para jihadis, yang telah menghancurkan beberapa situs kuno di Irak, telah maju sejauh satu kilometer (kurang dari satu mil) dari situs warisan dunia UNESCO, salah satu permata arsitektur klasik.

"Kami punya kabar baik hari ini, kita merasa jauh lebih baik," kata kepala barang antik Mamoun Abdulkarim AFP melalui telepon.

"Tidak ada kerusakan reruntuhan, tapi ini tidak berarti kita harus takut."

Gubernur provinsi Talal Barazi mengatakan kepada AFP bahwa tentara telah merebut kembali distrik utara kota modern Tadmur dimana jihadis telah merebutnya hari Sabtu.

"Serangan ISIS ini digagalkan, dan kami memukul mereka dari bagian utara Tadmur," kata Barazi.

"Tentara masih menyisir jalan-jalan untuk bom."

Para jihadis melancarkan serangan kilat melintasi padang pasir pekan lalu dari kubu mereka di lembah Efrat ke timur, memicu pertempuran sengit dengan tentara, yang memiliki basis utama di luar kota oasis.

Barazi mengatakan tentara telah membunuh "lebih dari 130 jihadis." Dia tidak memberikan angka berapa banyak kerugian yang dialami militer.

Gubernur mengatakan pada masa damai penduduk Tadmur ini 70.000 dan telah dibanjiri oleh masuknya warga sipil yang melarikan diri dari melajunya ISIS.

"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, dan kami bekerja untuk mengamankan bantuan kemanusiaan cepat dalam ketakutan melarikan diri massal dari kota," katanya.

Abdulkarim mengatakan dia tetap memberikan perhatian untuk situs kuno dan museum yang berdekatan, mengingat kerusakan yang dilakukan oleh ISIS di situs pra-Islam seperti Nimrud dan Hatra di negara tetangga Irak.

Kepala barang antik mengatakan ia telah "hidup dalam keadaan teror" dimana ISIS akan menghancurkan kuil dari abad 1 dan abad ke-2 dan jalan-jalan bertiang yang menjadi harta arsitektur Palymra ini.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top