wartaperang - Fatah Army mengawasi benteng terakhir Bashar al-Assad di provinsi Idlib, pasukan berkumpul untuk merebut kota pegunungan Ariha, sehari setelah pengambilalihan al-Mastouma kamp.

Ariha telah menyaksikan bentrokan sengit sejak tiga minggu di kantong-kantong kota, tetapi pemberontak tampaknya mempunyai semangat tinggi dimana mereka berencana untuk memukul kubu Assad yang disebut oleh mereka, "Pembersihan Idlib dari Rezim Nusayri", (Nusayris: sebutan Islam untuk Alawi yang mendapat nama baru mereka dengan mandat Perancis di abad dua puluhan lalu).

Aliansi pemberontak Islam Selasa menguasai penuh al-Mastouma kamp untuk pertama kalinya sejak revolusi Suriah meletus pada tahun 2011.

Tentara Fatah, referensi ke penaklukan yang menyebarkan Islam di Timur Tengah dari abad ketujuh, telah merebut sejumlah bagian wilayah utara Suriah sejak akhir dari Maret 2015 termasuk kota Idlib dan kota Jisr al-Shughour.

Sementara itu, pemerintah Suriah melanjutkan kampanye udara yang intens terhadap wilayah yang dikuasai pemberontak dari kota utara Aleppo dan Idlib, melakukan serangkaian serangan udara yang menewaskan sedikitnya 25 orang pada Selasa, termasuk anak-anak dan perempuan, aktivis dan kelompok pemantau mengatakan.

Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan sedikitnya 22 orang tewas dalam serangan rudal di kota di provinsi Idlib Darkoush; serta tiga orang tewas di kawasan kota Aleppo Bab al-Nairab.

Rezim Suriah juga telah meledakkan sebuah terowongan yang dilaporkan digunakan oleh pemberontak di bagian yang dikuasai pemerintah Aleppo pada hari Selasa.

Angkatan udara Assad juga telah melakukan serangan klorin baru di desa Mishmishan di Idlib, Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Selasa.

SNHR mengatakan sedikitnya 19 korban tercekik akibat serangan gas klorin di desa Mishmishan dekat kota Jisr al ditangkap-Shughour.

Jumat lalu, bom gas klorin pada Mishmishan menewaskan dua anak dan menyebabkan 20 kasus mati lemas direkam.

Perang empat tahun Suriah telah menewaskan lebih dari 220.000 orang dan memaksa jutaan keluar dari rumah mereka.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top