wartaperang - Kelompok bersenjata Suriah yang menentang Presiden Bashar al-Assad telah menolak undangan untuk konsultasi dari PBB di Jenewa, demikian menurut surat yang dilihat oleh Reuters, Rabu, menghadapi pukulan terhadap harapan untuk menghidupkan kembali perundingan dalam mengakhiri konflik.

Surat dari 30 kelompok bersenjata bertentangan dengan utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura, yang memimpin konsultasi, menuduhnya meninggalkan netralitas dan "berdiri di samping salah satu pihak yang lain".

De Mistura berharap untuk langsung melibatkan kelompok-kelompok bersenjata untuk pertama kalinya.

Juru bicara de Mistura Jessy Chahine mengatakan dia telah mengambil catatan dari surat itu.

"Konsultasi terus dilakukan seperti biasa, dan kami tetap berhubungan dengan semua pihak terkait, termasuk faksi-faksi bersenjata, yang memainkan peran penting dalam konflik Suriah saat ini," katanya dalam sebuah komentar yang diemail kepada Reuters.

Surat kepada De Mistura mengatakan dia tidak netral.

"Posisi Anda dan pernyataan Anda, terutama pernyataan Anda bahwa Bashar al-Assad adalah bagian dari solusi di Suriah, telah menunjukkan dan memberi kita kesan yang jelas dari ketidakpedulian Anda terhadap pembantaian yang rezim lakukan," katanya.

De Mistura telah berulang kali mencoba untuk mengklarifikasi pernyataan tentang Assad yang ia buat bulan Februari, mengatakan kata-kata itu diambil di luar konteks dan ia mengartikan Presiden Suriah adalah bagian dari solusi untuk mengurangi kekerasan.

Kelompok bersenjata memberi empat alasan untuk menolak undangan De Mistura, termasuk "terus bekerja dengan rezim meskipun kerugian dari segala bentuk legitimasi".

Mereka mengatakan mereka tidak akan menolak "upaya internasional yang nyata yang mencakup solusi yang jelas" tapi proses PBB "tidak memiliki dasar yang jelas atau berarti untuk mendapatkan hasil yang nyata".

De Mistura mengatakan dia ingin konsultasi untuk memungkinkan dia untuk menemukan landasan bersama berdasarkan Komunike Geneva 2012, sebuah dokumen yang ditetapkan menjadi pedoman untuk mengakhiri kekerasan dan meluncurkan transisi politik.

Tetapi kelompok-kelompok bersenjata mengatakan komunike "tidak mengacu jelas untuk keberangkatan Assad dan rezimnya, dengan semua simbol dan pilar mereka," yang katanya merupakan dasar penting bagi "proses solusi yang seharusnya".

Hal ini juga menolak keputusan De Mistura untuk mengundang Iran untuk mengambil bagian dalam proses konsultasi, mengatakan Iran menduduki Suriah, mencoba untuk melemahkan identitas Arab dan Islam, melanggar hak asasi manusia dan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Kami percaya bahwa itu adalah tugas dari masyarakat internasional untuk secara hukum menuntut Iran, tidak mengundang untuk pertemuan dan konferensi konsultatif."

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top