wartaperang - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi terbang ke Rusia pada Rabu mencari kerjasama yang lebih erat dibidang militer saat ia menghadapi tantangan berat dalam memerangi kelompok jihad Negara Islam.

Abadi, yang akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis, memimpin delegasi besar yang mencakup beberapa menteri dan sejumlah penasihat sipil dan militer.

"Fokus akan menitik beratkan pada perkembangan hubungan antara kedua negara, terutama memperluas kerja sama militer dan keamanan, dan dukungan untuk pasukan Irak dalam menghadapi terorisme," kata kantor Abadi.

Kunjungan resminya datang satu hari setelah IS merebut Ramadi, ibukota provinsi Anbar, sebuah kemunduran terburuk bagi pemerintah Irak sejak jihadis pertama menyapu daerah Sunni pada bulan Juni tahun lalu.

Pemerintah Irak dan pasukan sekutu telah berjuang melawan pejuang IS di beberapa wilayah.

Abadi telah berusaha mengambil semua bantuan militer yang dia bisa, dengan Washington memimpin kampanye udara dan mendukung reformasi tentara sementara Iran mendukung kelompok-kelompok paramiliter Syiah.

Rusia mengirimkan jet tempur Sukhoi ke Irak tahun lalu, tak lama setelah IS merebut seluruh petak negara. Baghdad juga telah menerima helikopter serang dari Moskow.

Di tengah keterlambatan dalam pengiriman beberapa persenjataan AS yang telah diharapkan Irak di bawah perjanjian dengan Washington, Baghdad dikatakan semakin mencari ke Rusia, Cina dan Iran untuk pembelian militer.

Menteri Pertahanan Iran tiba di Baghdad untuk kunjungan pada hari Selasa.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top