wartaperang - Kelompok militan Hamas melancarkan tindakan keras pada hari Selasa terhadap kelompok Salafi radikal menyusul serangkaian pemboman diklaim di Jalur Gaza, menangkap puluhan orang dan menyiapkan pemeriksaan secara militer.

Hamas, kelompok militan Islam yang telah memerintah Gaza selama delapan tahun terakhir, menganggap Salafi radikal, yang mengidentifikasi ideologis sama dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sebagai ancaman. Salafi, diyakini berjumlah beberapa ratus orang, mencari pembentukan kekhalifahan Islam dan menuduh Hamas menjadi terlalu lunak pada Israel dan dianggap gagal memberlakukan hukum agama.

Pada Senin pagi, sebuah bom merusak dinding di sebuah situs keamanan dijalankan oleh sayap bersenjata Hamas. Tidak ada korban, tapi setelah serangkaian ledakan serupa di pos keamanan Hamas dalam beberapa pekan terakhir, kecurigaan jatuh pada Salafi.

Senin sore, media lokal menunjukkan gambar dari petugas keamanan Hamas bertopeng di sekitar rumah seorang Salafi yang dicari di Kota Gaza. Kemudian, polisi mengatakan mereka menggagalkan sebuah bom mobil di tempat lain.

Eyad Bozoum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, mengatakan situasi sudah terkendali.

"Beberapa pelanggaran sedikit berlangsung dari waktu ke waktu dan petugas keamanan mengikuti mereka," katanya.

Aktivis Salafi mengatakan kepada The Associated Press bahwa pemerintah Hamas telah menangkap beberapa lusin anggota dalam beberapa pekan terakhir. Para aktivis berbicara dengan syarat anonim karena mereka takut pembalasan Hamas.

Hamas juga mengerahkan petugas bersenjata bertopeng di benteng Salafi di Jalur Gaza tengah dan selatan, mendirikan pos pemeriksaan dan menghancurkan sebuah masjid darurat yang dikatakan digunakan oleh Salafi untuk memulai serangan.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan minggu ini, sebuah kelompok yang menamakan dirinya "Para pendukung Negara Islam di Bait al-Maqdes," memberi ultimatum kepada Hamas sampai Kamis untuk melepaskan semua Salafi yang ditahan.

"Jika mereka tidak menanggapi, semua opsi terbuka untuk menanggapi," katanya.

Ketegangan antara rival Islam telah surut dan mengalir selama bertahun-tahun. Putaran saat ini dimulai pada bulan April setelah Hamas menangkap seorang ulama Salafi terkemuka yang memuji ISIS dalam sebuah khotbah.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top