wartaperang - Polisi mencari ke kemungkinan bahwa pemenggalan pada hari Kamis (Sep 4, 2014) dari seorang wanita 82 tahun di sebuah pinggiran utara London "terinspirasi" oleh rekaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) memenggal kepala dua wartawan AS, media lokal melaporkan.

Namun, detektif mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa terorisme adalah motif dalam pembunuhan Palmira Silva, seorang janda dan nenek keturunan Italia, di luar rumahnya di taman pinggiran kota di Edmonton, menurut The Telegraph.

Pembunuh berumur 25 tahun, yang mengacungkan golok saat ditangkap, diduga warga lokal dan telah masuk Islam tahun lalu, sejumlah warga mengatakan kepada Telegraph.

Silva segera diumumkan tewas di lokasi kejadian.

Tak lama setelah memenggal kepala Silva, pria itu terlihat membunuh kucing dan menyerang wanita lain, sebelum polisi tiba, menurut Daily Mail.

Lebih dari 20 petugas yang terlibat dalam penangkapannya, dan hanya berhasil meringkusnya setelah menikung dia di salah satu rumah dan menembak dia dengan Taser. Beberapa petugas terluka selama penangkapan.

Polisi percaya pria itu juga mencoba untuk menyerang dua orang di rumah lain di jalan, tetapi mereka bisa melarikan diri tanpa cedera.

Scotland Yard mengungkapkan bahwa anggotanya mencoba mengalihkan perhatian si pria setelah ia terlihat melalui belakang kebun jalan Nightingale untuk mencegah dia menyerang orang lain sementara mereka mengevakuasi orang dari rumah terdekat, Huffington Post melaporkan.

"Petugas harus melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membuat orang lain aman dan mengevakuasi rumah dan menempatkan hidup mereka pada di paling depan untuk memastikan individu ini tidak menyebabkan kerusakan lebih lanjut", Cdr. Simon Letchford mengatakan kepada BBC.

Petugas dari departemen Met's homicide and major crime juga menyelidiki upaya gangguan pada dua orang lain di rumah lain di jalan sebelum pembunuhan Silva.

Seorang juru bicara mengatakan, "Pada tahap ini kami percaya mereka berdua bisa keluar rumah tanpa cedera".

Pria itu berada di rumah sakit dan dirawat karena menderita luka-luka ketika dia ditangkap, kata polisi. Seorang petugas senjata api diyakini telah menderita patah pergelangan tangan, menurut Huffington Post.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top