wartaperang - Sebanyak 1.500 pejuang Kurdi bergabung dengan sesama Kurdi mereka di kota Kobani Suriah untuk melawan Negara Islam (IS), Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan Minggu (Sep 28, 2014).

1.500 pejuang Kurdi telah mengalir dari Turki melalui perbatasan menuju Kobani sejak Rabu lalu dan semua pejuang baru bergabung dengan milisi Kurdi yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG), Xinhua mengutip observatorium mengatakan.

Aliran terbaru dari pejuang datang ketika Negara Islam terus melakukan serangan intens untuk menguasai kontrol atas Kobani, yang terletak di sepanjang perbatasan Turki.

Negara Islam telah merebut sekitar 60 desa di sekitar Kobani, kata Observatorium, menambahkan bahwa lebih dari 200.000 orang Kurdi melarikan diri dari kota menuju perbatasan Turki sejak IS melepaskan serangan pada 16 September.

Aktivis Kurdi menuduh Turki bekerja sama dengan IS untuk mengosongkan kota dari penduduknya sehingga bisa memaksakan zona penyangga di sisi Suriah dari perbatasan dengan dalih membantu para pengungsi.

Koalisi anti-teror pimpinan AS menyerang posisi IS sekitar Kobani pekan lalu. Namun, serangan AS tidak menghentikan serangan ganas oleh IS.

Kurdi Suriah, yang sebagian besar masyarakatnya tinggal di bagian utara Suriah, telah mencapai kebuntuan dalam perjuangan mereka dengan militan IS, yang telah berulang kali mencoba untuk menyerbu daerah Suriah yang didominasi Kurdi.

Suriah Kurdi membentuk sekitar 15 persen dari total populasi dari negara itu yang berjumlah 23 juta jiwa.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top