wartaperang - Jet tempur tak teridentifikasi melakukan serangan udara pada posisi milisi Islamis di selatan ibukota Libya Tripoli pada Senin (Sep 15, 2014), Al Arabiya News Channel melaporkan, mengutip dari beberapa sumber.

Sementara itu, pasukan yang setia kepada mantan jenderal tentara Libya Khalifa Haftar di Benghazi mengancam akan mengebom pelabuhan timur kota kecuali pihak berwenang di sana menutup pelabuhan tersebut untuk memotong pasokan senjata ke kelompok Islam, seorang komandan senior mengatakan pada hari Senin kepada Reuters.

Pasukan Haftar berjuang melawan kelompok-kelompok Islam termasuk Ansar al-Syariah yang menguasai kota pelabuhan, yang merupakan titik masuk utama untuk gandum dan impor makanan lainnya ke Libya timur. Haftar muncul sebagai komandan pemberontak yang memerangi Islam namun baru-baru menandatangani aliansi lemah dengan pemerintah.

"Kami akan membom setiap kapal yang mendekati pantai dan menuntut direktur pelabuhan bertanggung jawab untuk itu", Saqer al-Jouroushi, komandan pertahanan udara Haftar kepada Reuters. Ansar al-Sharia telah menggunakan port untuk mendapatkan amunisi dan senjata, katanya.

Negara-negara Barat dan tetangga Libya khawatir produsen minyak akan berubah menjadi sebuah negara yang gagal. Sebuah pemerintah yang lemah telah terbukti tidak mampu mengendalikan mantan pemberontak yang membantu menggulingkan Muammar Qaddafi pada tahun 2011 tapi sekarang secara efektif menjalankan negara.

Pemerintah telah kehilangan kendali atas ibukota Tripoli kepada kelompok oposisi bersenjata dari kota barat Misrata, memaksa pejabat senior untuk pindah ke Tobruk di timur jauh.

Di Benghazi, pasukan khusus telah bersekutu dengan pasukan Haftar untuk menangkis militan Islam yang memiliki beberapa kamp militer yang diambil alih mereka dan mencoba untuk merebut bandara sipil dan militer.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top