wartaperang - Angkatan bersenjata rezim Suriah menyerbu pemberontak di kota timur laut dari Damaskus pada hari Kamis (Sep 25, 2014), memperkuat pegangan Presiden Bashar al-Assad di wilayah sekitar ibukota, kata Reuters.

Kota Adra al-Omalia - sekitar 30 km (19 mil) dari pusat Damaskus tetapi jauh dari bagian wilayah Suriah dimana Amerika Serikat telah meluncurkan serangan udara terhadap militan Negara Islam.

Televisi pemerintah Suriah mengatakan angkatan bersenjata telah "memaksakan kontrol mereka atas kota Adra al-Omalia dan mengeliminasi sejumlah teroris". Pasukan menyisir daerah tersebut dan membersihkan bahan peledak yang ditanam oleh militan, tambahnya.

Pasukan Assad, yang didukung oleh gerakan Syiah Lebanon Hizbullah, telah secara bertahap memperluas kontrol atas koridor wilayah dari Damaskus ke pantai Mediterania tahun ini, merebut kota-kota dan desa-desa di sepanjang jalan raya utama utara-selatan dan di daerah pegunungan di sepanjang pegunungan Qalamoun yang berbatasan dengan Lebanon.

Sementara Zahran Alloush, pemimpin komando gabungan pemberontak di Ghouta Timur menyatakan dalam pernyataan yang diposting secara online, 'Peringatan Umum', meminta semua orang yang dapat membawa senjata untuk bergabung dengan faksi bersenjata, "ada cara untuk mengubah kembali", katanya menambahkan.

Sumber mengatakan pemberontak ketika menarik diri dari wilayah tersebut membawa beberapa sandera, sebagian besar dari sekte Alawite.

Kemajuan di Adra al-Omalia menunjukkan bahwa pemerintah terus melakukan operasi mereka ketika pasukan pimpinan AS membombardir posisi Negara Islam di tempat lain di negara ini.

Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia menegaskan pemerintah telah menguasai Adra al-Omalia setelah bentrokan dengan pemberontak termasuk beberapa dari Nusra Front, afiliasi Al-Qaeda di Suriah, yang posisinya juga telah terkena serangan udara AS.

The Observatory, yang memantau konflik melalui jaringan sumber, sebelumnya mengatakan sedikitnya 29 orang - 18 dari mereka pejuang pemberontak - tewas dalam pertempuran pada hari Rabu antara gerilyawan dan pasukan pemerintah di pinggiran Damaskus.

Konflik Suriah dimulai sebagai gerakan protes damai tetapi setelah tindakan keras pemerintah, berubah menjadi perang yang telah menewaskan lebih dari 190.000 orang selama lebih dari tiga tahun. Pertempuran masih terus membunuh hampir 200 orang per hari.

sumber: ZA
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top