wartaperang - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan hari Selasa (Sep 16, 2014) bahwa setiap kampanye melawan "terorisme" harus dimulai dengan tekanan pada negara-negara yang mendukung kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan Irak.

"Pertempuran melawan terorisme dimulai dengan tekanan pada negara-negara yang mendukung kelompok teroris dengan keuangan di Suriah dan Irak dan berpura-pura bahwa mereka ingin melawan terorisme", demikian kata Assad dikutip kantor berita negara SANA.

Damaskus memberikan label semua kelompok yang beerusaha untuk melengserkan Assad sebagai "teroris" dan menuduh negara-negara tersebut mendukung pemberontakan Suriah, termasuk Amerika Serikat, Qatar, Arab Saudi dan Turki, dengan pembiayaan dan mempersenjatai mereka.

Pernyataan itu dikeluarkan ketika Assad bertemu di Damaskus dengan Penasihat Keamanan Nasional Irak Falah al-Fayadh, yang memberikan update kepada dia tentang "upaya oleh pemerintah Irak untuk menghadapi terorisme", kata SANA.

Masyarakat internasional ramping berupaya untuk menghadapi Negara Islam, dengan Washington membentuk koalisi sekutu regional dan internasional.

Tapi sementara Washington mengatakan pihaknya bisa melakukan serangan di wilayah Suriah, telah mengesampingkan bekerja sama dengan rezim Assad terhadap ISIS, banyak yang kecewa terhadap pemerintah di Damaskus.

SANA mengatakan baik Assad dan Fayadh menegaskan "pentingnya kerja sama antara kedua negara dalam memerangi terorisme".

Pasukan AS sudah membawa serangan udara terhadap ISIS di wilayah Irak, dan perwira militer senior mengatakan Selasa bahwa Washington akan mempertimbangkan mengirimkan penasihat militer AS ke negara itu pada "kasus-per-kasus."

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top