wartaperang - Komandan pemberontak Suriah sedang berjanji untuk berjuang mengalahkan militan Islamic State (IS/Negera Islam/ISIS) di negaranya, berbicara kepada anggota parlemen AS Kamis (Sep 18, 2014).

Pemerintah AS berencana untuk meningkatkan pelatihan dan peralatan untuk Tentara Pembebasan Suriah (FSA), yang telah ditetapkan menjadi landasan pertempuran melawan Negara Islam.

AS juga akan meningkatkan pertempuran melawan ISIS di Irak, di mana tujuannya adalah untuk menghantam militan melalui serangan udara.

Tapi anggota parlemen AS telah secara terbuka menyuarakan keraguan tentang apakah FSA mampu melawan baik militan ISIS maupun pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dilengkapi senjata, dimana pasukan AS semakin menggeliat di jalan buntu atas konflik tiga tahun untuk menggulingkan Assad.

Kepala staf Komando Militer suriah, Brigadir Jenderal Abdel Ilah al-Bashir, mengatakan kepada komite urusan luar negeri DPR ia akan berdiri bersama AS untuk memerangi ancaman "kembar" di Suriah.

"Saya dengan ini menegaskan kembali komitmen FSA berkelanjutan untuk menghilangkan teroris kembar Bashar al-Assad dan Abu Bakr al-Baghdadi dari tanah Suriah", katanya dalam sebuah pernyataan, mengacu pada pemimpin kelompok ISIS.

Militan ISIS telah merebut wilayah sangat luas di Suriah dan Irak, dan mencari cara untuk memaksakan bentuk ekstrem dari hukum Islam terhadap penduduk.

"Para pahlawan dari FSA telah mengorbankan ribuan jiwa-jiwa pemberani dalam memerangi negara Islam penipu selama tahun lalu", tulis Bashir dalam keterangannya, dibacakan kepada panitia yang dipimin anggota Demokrat Eliot Engel.

"Kami sepenuhnya berencana untuk melanjutkan perjuangan ini sampai Baghdadi selesai dan kalah", Bashir bersumpah.

Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan komitenya sulit untuk memberikan angka yang tepat dari jajaran oposisi moderat, namun menekankan mereka adalah "kekuatan yang sah."

"Kami sekarang memiliki puluhan ribu orang yang manjadi benteng utama melawan ISIL di Suriah hari ini", kata Kerry, mengacu pada jihadis.

Ditekan untuk rincian tentang kepada kelompok mana senjata Amerika Serikat akan diberikan, Kerry merujuk pada "kelompok bersenjata yang dibentuk untuk melindungi masyarakat lokal dari serangan rezim dan itu termasuk sekuler serta beberapa Islamis".

Dia mengatakan ukuran masing-masing kelompok bervariasi, dengan beberapa ribu pejuang di masing-masing organisasi.

"Ada kelompok lain, setidaknya tujuh kelompok dengan suatu kelompok antara beberapa ribu dan 4.000 pejuang masing-masing", katanya kepada anggota parlemen.

"Tapi itu tidak mencakup semua kekuatan moderat. Dan yang penting adalah semua kekuatan ini memiliki catatan yang solid melawan ISIL. Mereka sudah berjuang melawan ISIL".

Diplomat AS juga menekankan Amerika Serikat tidak berniat bekerja dengan Al-Nusra, afiliasi Al-Qaeda, yang telah dicap sebagai organisasi teroris oleh Washington.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top