wartaperang - Dewan yang dikontrol oleh Partai Republik dengan enggan akhirnya memberikan otoritas kepada militer AS untuk melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah pada Rabu (Sep 17, 2014). Hal ini terjadi karena Presiden Barack Obama menekankan kembali bahwa pasukan Amerika "tidak akan dan tidak memiliki misi tempur" dalam perjuangan melawan militan dari Negara Islam (ISIS) di Suriah.


Voting tercapai dengan komposisi 273-156 dimana jumlah orang setuju terbagi dalam dua kelompok baik dari Republik maupun Demokrat yang merupakan kejadian langka. Tokoh Republik dan pemimpin Demokrat tingkat tinggi mendukung rencana Obama tujuh minggu sebelum pemilu paruh waktu, sementara puluhan jajaran anggota parlemen dari kedua belah pihak menentangnya, Associated Press melaporkan.

Ketentuan ditambahkan ke undang-undang pengeluaran yang akan menjamin pemerintah federal beroperasi secara normal setelah akhir tahun anggaran 30 September. Persetujuan akhir diharapkan di Senat pada awal Kamis.

Meskipun didukung, ada beberapa pendukung kebijakan ini yang tetap berpendapat miring, "Ini adalah yang terbaik dari daftar banyak opsi buruk", kata Rep Jim Moran, seorang Demokrat.

Obama berjanji pada hari Rabu untuk memberantas Daulah Islam melalui strategi kontra-terorisme hati-hati tapi menegaskan bahwa pasukan AS tidak akan digunakan sebagai bagian dari kampanye melawan militan.

"Kami akan menemukan Anda akhirnya", kata Obama ditujukan kepada Daulah Islam, mengatakan di sebuah pangkalan militer di Tampa, Florida.

Presiden Amerika mengatakan lebih dari 40 negara telah menawarkan untuk membantu koalisi pimpinan Amerika terhadap Daulah Islam, yang memperolah wilayah sangat luas dari wilayah Irak dalam serangan kilat pada bulan Juni dan mengontrol beberapa wilayah di negara tetangga Suriah.

Obama mengatakan Perancis dan Inggris sudah terbang dengan Amerika Serikat atas Irak, menambahkan bahwa Australia dan Kanada akan mengirim penasehat militer ke negara itu.

Dia juga mencatat kesediaan Arab Saudi untuk menjadi pangkalan misi AS melatih pemberontak Suriah moderat di darat dan mengatakan pasukan Jerman juga akan mengambil bagian dalam misi pelatihan ini.

Dia juga melenyapkan segala kemungkinan pengiriman pasukan darat AS sebagai bagian dari koalisi melawan Daulah Islam.

"Pasukan Amerika yang telah dikerahkan ke Irak tidak dan tidak akan memiliki misi tempur", kata Obama di Komando Sentral AS.

Obama berpidato setelah bertemu dengan Jenderal Lloyd Austin, yang menjalankan Komando Sentral AS, yang membentang di sabuk bermasalah di Selatan dan Asia Tengah dan Timur Tengah.

Kemudian Rabu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan Daulah Islam perlu dikalahkan, mencatat bahwa militan ini "mengolok-olok Islam".

Kerry mengulangi posisi Obama bahwa tidak ada tentara AS akan dikirim untuk melawan Daulah Islam.

Dia juga mengatakan kampanye melawan Daulah Islam akan berakhir setelah kelompok itu dikalahkan.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top