Serangan udara di Raqqa, kubu Negara Islam sekitar 400 km (250 mil) timur laut dari Damaskus, juga mencapai bangunan yang digunakan sebagai pengadilan Islam, dan kantor lain dari kelompok ini, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan.
Rami Abdulrahman, pendiri Observatorium, mengatakan toko roti dijalankan oleh Negara Islam. The Observatory, yang mengumpulkan informasi dari semua pihak dalam perang sipil, mengatakan korban tewas termasuk 12 warga sipil dan sembilan aktivis Negara Islam.
Negara Islam, yang telah menyita hamparan luas wilayah di Irak dan Suriah, mendorong pasukan pemerintah Suriah terakhir dari provinsi Raqqa pada akhir Agustus ketika pejuangnya merebut pangkalan udara Tabqah, menangkap dan kemudian mengeksekusi sejumlah tentara Suriah.
Dalam running text televisi pemerintah Suriah mengatakan unit tentara telah menghancurkan senjata dan amunisi yang digunakan oleh pejuang Negara Islam di Raqqa, "menghilangkan beberapa dari mereka dan melukai orang lain di sejumlah daerah". Namun tayangan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Raqqa adalah basis Suriah utama Negara Islam. Kelompok ini telah mengawasi sebagian besar aspek kehidupan sipil di kota termasuk roti, bank, sekolah, lapangan dan masjid.
Amerika Serikat sedang membentuk sebuah aliansi untuk melawan kelompok ini di Irak. Presiden AS Barack Obama, Jumat mengatakan sekutu kunci NATO siap untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam aksi militer untuk mengalahkan kelompok di Irak.
Pemerintah Suriah mengatakan mereka harus menjadi mitra dalam memerangi Negara Islam. Tapi negara-negara Barat yang telah mendukung pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah menolak gagasan bekerja sama dengan Damaskus dan menggambarkan Assad sebagai bagian dari masalah.
Observatory melaporkan bahwa enam pejuang Negara Islam tewas dalam serangan udara di kamp pelatihan.
sumber: ZA
oleh: n3m0
0 komentar:
Posting Komentar