wartaperang - Ukraina akan menerima senjata militer dari lima anggota NATO, Presiden Petro Poroshenko menyatakan.

AS, Perancis, Italia, Polandia dan Norwegia akan memasok senjata, tambahnya.

Ukraina bukan anggota NATO sehingga tidak dapat menerima senjata dari aliansi. Tapi sekutu individu dapat memilih untuk melakukannya.

Berita ini muncul ketika ledakan di timur Ukraina terjadi pada saat gencatan senjata antara Kiev dan separatis pro-Rusia baru saja berjalan dan mulai diragukan.

Ledakan terdengar pada Minggu (Sep 7, 2014) pagi di dekat Maripol dan Donetsk.

Setidaknya dua rumah berkobar di Spartak dekat Donetsk setelah dihantam tampaknya oleh pasukan pemerintah.

"Saya tidak tahu, saya tidak tahu mengapa hal ini terjadi, tetapi tidak ada gencatan senjata, dan mungkin tidak akan pernah", kata Spartak seorang warga Larisa.

"Seharusnya ada gencatan senjata, tetapi apakah mereka menjaga gencatan senjata ini? Mereka tidak akan pernah memberikannya kepada kita. Saya tidak tahu, saya tidak punya kata-kata untuk mengatakan tentang pemerintah mengenai hal ini. Aku tidak tahu bagaimana aku harus memanggil mereka", kata Anastasia Ivanusenko.

Dia mengatakan, "barbar", sebelum ledakan terdengar di kejauhan.

Sementara itu, seorang wanita 33-tahun meninggal dan sedikitnya empat orang terluka ketika pertempuran semalam menyala sekitar Mariupol, sebuah kota pelabuhan yang strategis.

Analis mengatakan jika Mariupol direbut oleh para pemberontak, itu bisa berfungsi sebagai basis untuk membangun sebuah jembatan tanah antara Rusia dan wilayah yang telak di aneksasi oleh Rusia yaitu Crimea.

Donetsk dan Mariupol berbalik tenang lagi pada hari Minggu sore.

Kedua belah pihak bersikeras mereka dengan ketat mengamati gencatan senjata dan menyalahkan lawan-lawan mereka untuk setiap pelanggaran.

sumber: EuroNews
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top