wartaperang - Gencatan senjata antara tentara Lebanon dan militan Islam (IS) yang berjuang di dekat perbatasan Suriah diperpanjang pada hari Rabu (6/8/2014) selama 24 jam, Reuters melaporkan ulama Muslim memediasi diantara pihak yang berseteru.

Tiga tentara Lebanon ditangkap oleh militan telah dibebaskan, para ulama mengatakan dalam sebuah konferensi pers yang disiarkan televisi, menambahkan bahwa militan telah mulai menarik diri dari kota perbatasan timur Arsal.

Para ulama juga akan memulai negosiasi pembebasan dari sisa 27 tentara dan 17 polisi yang ditawanan.

Pertempuran kembali antara tentara Lebanon dan ekstrimis Islam dari negara tetangga Suriah meletus lagi pada Rabu, setelah gencatan senjata dinegosiasikan runtuh semalam.

Para pejabat mengatakan para militan di Arsal yang beranggotakan kelompok Suriah yang berafiliasi dengan al-Qaeda, Nusra Front, dan Negara Islam (IS), bersama brigade pemberontak Suriah lainnya yang lebih kecil melakukan perlawanan. Namun dari media sosial dikatakan bila Nusra Front tidak terlibat dalam pertempuran itu, mereka mengatakan bila ada disana hanya untuk mengamankanp penduduk sipil.

Gencatan Senjata Ditengahi

Gencatan senjata awal, ditengahi pada hari Selasa, dimaksudkan untuk mengakhiri pertempuran di Arsal dan memungkinkan untuk negosiasi untuk membebaskan tentara Lebanon yang menjadi tawanan.

Tapi bentrokan pecah kembali ketika militan Suriah menembaki pasukan Lebanon Rabu pagi dan kemudian menyebar melalui kota Sunni, The Associated Press melaporkan.

Ambulans terlihat bergegas masuk dan keluar dari kota dan ledakan artileri dan tembakan terus menggema berderak dari sebuah gunung di dekatnya.

Delegasi ulama

Kemudian di pagi hari, delegasi ulama Sunni memasuki kota untuk mencoba untuk menengahi gencatan senjata baru, kata Sheik Raed Hleihel dari Asosiasi Ulama Muslim dan seorang aktivis Suriah yang menggunakan nama Ahmad Alqusair. Keduanya bukan bagian dari delegasi Rabu tetapi berada di Arsal untuk negosiasi sebelumnya.

Pertempuran di Arsal pertama dimulai pada Sabtu ketika militan dari Suriah menyerbu kota, yang terletak dekat perbatasan dengan Suriah. Mereka merebut posisi tentara Lebanon dan menangkap sejumlah tentara dan polisi, menuntut pembebasan seorang komandan terkemuka pemberontak Suriah, Imad Ahmad Jomaa yang telah baiat kepada Islamic state, dan ditangkap di Libanon sebelumnya pada Sabtu.

Hleihel, ulama Sunni, mengatakan militan menuntut pembebasan Jomaa ini. Dia awalnya dilaporkan anggota Nusra Front, tetapi kemudian, aktivis mengatakan ia telah berjanji setia kepada ISIS.

Menurut aktivis Alqusair, militan juga ingin representasi pada dewan mengawasi urusan kota di Arsal, yang pemberontak telah menggunakannya sebagai dasar untuk melancarkan serangan ke Suriah.

Tentara Mengepung Arsal

Tentara Lebanon mengelilingi Arsal, Rabu, menangkap laki-laki dan mengevakuasi pengungsi ketika limpasan paling serius dari perang sipil Suriah terjadi ke tanah Lebanon dan telah berjalan ke hari kelima.

Seorang pengungsi Suriah dibawa oleh pasukan dari kota bukit Arsal mengatakan dia telah melihat mayat pejuang 'tergeletak di jalan-jalan.

"Kami melihat kematian dengan mata kami sendiri", Mariam Seifeddin, seorang ibu 35 tahun dari sembilan anak, yang mengatakan ia telah terlindung dengan sekitar 50 orang lain di satu ruangan tanpa makanan atau air selama tiga hari di tengah pertempuran sengit, kepada Reuters.

Sumber-sumber politik mengatakan kepada Reuters bahwa tentara tidak berencana untuk segera merebut kembali Arsal tapi untuk mengevakuasi warga sipil. Seorang pejabat keamanan dan seorang dokter di Arsal mengatakan, banyak militan kini melarikan diri di sekitar pegunungan menyusul pemboman yang dilakukan tentara.

Wanita dan Anak-anak

Sementara itu, satu kelompok hak asasi terkemuka menyerukan pemberontak di Suriah untuk "segera membebaskan" 54 perempuan dan anak-anak yang telah mereka sandera sejak pemberontak merebut desa mereka tahun lalu.

Lembaga kemanusiaan yang berbasis di New York mengatakan pada hari Rabu bahwa perempuan dan anak-anak mungkin di ciduk karena mereka Alawit, sebuah cabang sekte Syiah dimana Assad juga termasuk didalamnya, dan bahwa para pemberontak mungkin berusaha untuk menukarkan mereka dengan pejuang oposisi yang telah ditangkap oleh pemerintah.

Mantan perdana menteri Lebanon, sementara itu, mengumumkan bahwa Arab Saudi telah memberikan bantuan sebesar $1 miliar bantuan kepada tentara Lebanon untuk mendukung perang melawan militan IS.

sumber: alarabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top