wartaperang - Militer AS telah mulai melatih pejuang Suriah untuk memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), AS dan sumber-sumber Timur Tengah mengatakan kepada Reuters, Kamis, berbicara dengan syarat anonim, menambahkan program telah dimulai di Yordania dan akan segera dilakukan di Turki.

AS berencana untuk melatih dan mempersenjatai kekuatan yang diharapkan pada akhirnya mencapai total lebih dari 15.000 tentara, ini adalah tes utama dari strategi Presiden Barack Obama di Suriah, yang menurut para kritikus terlalu terbatas untuk mencapai tujuan memerangi Negara Islam.

Pentagon menolak berkomentar. Tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia, termasuk jumlah pasukan yang dilatih.

Program itu sendiri harus mengatasi skeptisisme yang mendalam, termasuk diantara pemberontak yang berjuang di dalam wilayah Suriah. Beberapa pemimpin pemberontak mengatakan risiko yang bisa muncul yaitu perpecahan dan tidak dapat berhasil tanpa langsung menargetkan pasukan pemerintah Suriah.

Pemerintahan Obama mengatakan program hanya bertujuan untuk menargetkan pasukan Negara Islam, karena Amerika Serikat tidak melakukan perang dengan Suriah.

Tapi kritikus, termasuk di Kongres AS, mengatakan bahwa pembatasan secara teoritis tidak mungkin untuk menahan realitas perang saudara yang berantakan di Suriah.

Pejuang Suriah yang dilatih AS mengatakan, kemungkinan akan datang kontak dengan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad pada akhirnya. Dan prioritas sekutu kunci AS di wilayah tersebut, termasuk Arab Saudi dan Turki, adalah untuk menggulingkan Assad.

Tidak jelas apakah Obama telah memutuskan atau belum seberapa luas dan dalam situasi dimana Washington mungkin memberikan dukungan terhadap kekuatan militer di dalam wilayah Suriah - komitmen yang akan berisiko sangat terikatnya AS dalam perang dimana Obama telah lama berusaha untuk menghindarinya.

Para pejabat AS sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa mungkin pelatihan itu akan dimulai tanpa kejelasan itu.

Bagian dari strategi AS, menurut dokumen administrasi Obama yang dilihat oleh Reuters, adalah untuk menekan Assad dengan terus meningkatkan kecakapan oposisi dan wilayah di bawah kontrolnya.

Para pendukung program militer AS mencatat Assad sudah menghadapi tekanan yang tumbuh setelah pasukan pemerintah mengalami serangkaian kemunduran terbaru di medan perang dan pejuang Islam melaju lebih dekat ke kubu Assad di daerah pesisir.

sumber: al-arabiya
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top