wartaperang - Pasukan Kurdi yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur AS meluncurkan serangan Sabtu (16/8/2014) untuk merebut kembali bendungan Mosul, dari militan IS, kata seorang pejabat senior militer Kurdi Irak.

"Peshmerga Kurdi, dengan dukungan udara AS, telah menguasai sisi timur kompleks bendungan", Mayor Jenderal Abdelrahman Korini mengatakan kepada AFP.

"Kami membunuh beberapa anggota 'Daash'. Kami masih maju dan di jam mendatang harus mengumumkan berita baik", katanya, menggunakan akronim bahasa Arab untuk Negara Islam Irak dan Suriah ISIS/IS.

Saksi mata mengatakan serangan udara dimulai pagi dan melaporkan bahwa pertempuran masih berlangsung di sore hari.

Pasukan Peshmerga kehilangan kontrol bendungan pada 7 Agustus ketika pejuang ISIS yang menyapu wilayah tersebut, menaklukkan satu demi satu desa dan merebut infrastruktur penting lainnya seperti ladang minyak.

Bendungan di sungai Tigris, di tepi selatan danau Mosul sekitar 50 kilometer (30 mil) utara kota, menyediakan listrik ke sebagian besar wilayah dan sangat penting untuk irigasi di daerah pertanian yang luas di provinsi Nineveh.

Nouri al-Maliki yang waktu itu masih menjadi Perdana Menteri, telah diperingatkan oleh duta besar AS Ryan Crocker dan mantan komandan pasukan AS di Irak, David Petraeus, tentang konsekuensi bencana di bendungan, yang dinilai memiliki kelemahan serius struktural.

"Sebuah bencana kegagalan bendungan Mosul akan menghasilkan banjir di sepanjang sungai Tigris sampai ke Baghdad", surat itu memperingatkan.

Namun, menurut CNN, operasi yang telah direncanakan terlebih dahulu, akan dilanjutkan oleh gabungan pasukan Peshmerga Kurdi dan Irak.

CNN mengutip kantor berita Kurdi Rudaw mengatakan operasi militer gabungan antara AS dan Irak dimulai dengan jet tempur AS melakukan serangan di daerah yang direbut.

Sementara itu, warga di sekitar bendungan Irak Mosul mengatakan daerah itu dihantam oleh serangan udara, menurut Associated Press.

Dari tempat lain di Suriah, operasi militer Khilafah ‘Daulah Islamiyyah’ di Selatan Baghdad semakin meluas dan mulai memasuki wilayah lainnya di Kragol, Kota Yusufiyyah, salah satu bagian dari ‘The Triangle of Death’, wilayah paling mematikan dan memusingkan kepala Salibis Amerika saat invasi militer tahun 2003.



Kantor Media Daulah Islamiyyah wilayah al Januub, pada hari Ahad ini (17/8/2014), merilis foto-foto Mujahidin menghancurkan pos checkpoint militer rezim pemerintah Syiah Shofawiy di gerbang pintu masuk wilayah Kragol.

Sedangkan dari daerah Suriah, Negara Islam juga terus merangsek benteng terpenting dari gabungan pemberontak Suriah. Dengan menghadapi berbagai front pertempuran dan tanpa ada satu negara pun yang mendukung, entah sampai kapan Negara Islam akan bisa bertahan.

sumber: alarabiya, medsos, etc
oleh: n3m0

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top